Essi 290 -- Secangkir Kopi di BukittinggiÂ
Tri Budhi Sastrio
Â
Kucicipi sendiri,
Dari cangkir keramik ini negeri.
Harumnya kopi,
Tanaman kebun sendiri di Bukittinggi.
Ingatan berlari,
Menjauh ke masa silam bahari.
Ketika nagari,
Masih erat tautkan tangan jari.
Saudara saudari,
Saling tersenyum tanda mereka mengerti.
Kerling berseri,
Lalu kami saling berdansa menari.
Pikiran murni,
Belum dicemari politik dan idiologi.
Yang dimengerti,
Semua bersaudara sesama warga nagari.
Tetapi kini,
Entah apa yang rasuki negeri.
Penguasa negeri,
Seenak perutnya terapkan aturan sendiri.
Lupa kali,
Kalau mereka tidak hidup menyendiri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!