Aku tetap terpaku. Aku baru sadar ketika rombongan gadis itu menghilang sementara kabut-kabut di puncak Bromo semakin tebal. Hilang sudah semangatku untuk bercanda dengan kabut-kabut itu. Hilang bersama dengan wajah manis Rini, anak bosku, satu-satunya orang yang pernah membuatku terkesima berlama-lama. (R-SDA-26022021-087853451949)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!