"Silakan tuan Presiden," kata Professor Kuncoro sambil membungkuk sedikit. "Suatu kehormatan, kalau anda bersedia menyaksikan operasi perdananya. Semoga tidak ada penyimpangan dan kegagalan!"
Presiden bangkit dan mendahului melangkah.
Ruang Riset dan Pengembangan Senjata Penangkal berada di ruang bawah tanah Kementerian Pertahanan. Suatu tempat yang paling dirahasiakan di seantero negara ini. Jangankan manusia, nyamuk pun jika berani menerobos masuk karena akan dihancurkan oleh sistem pengamanan total gedung ini.
Professor Kuncoro mendampingi Presiden. Sementara Menteri Riset dan Menteri Pertahanan bergegas mengikuti langkah dua orang itu. Yang lain juga ikut bangkit dan berjalan mengikuti.
Ruangan bawah tanah itu luas sekali. Professor Kuncoro memandu. Berbelok ke kiri, berbelok ke kanan. Akhirnya mereka berhenti di sebuah ruangan kecil.
"Senjata itu kau letakkan di ruangan kecil ini?" tanya Presiden tidak percaya.
Professor Kuncoro tersenyum.
"Tentu saja tidak, tuan Presiden! Ruangan kecil ini cuma pintu masuk!" Professor Kuncoro melangkah ke dinding sebelah kiri, entah apa yang dibuatnya di sana, tetapi yang jelas, tiba-tiba saja dinding di depan mereka membuka, dan dengung halus meluncur keluar.
"Silakan masuk tuan Presiden!" Profesor Kuncoro menyilahkan. "Juga anda para menteri!"
Presiden masuk dan dia terkagum-kagum. Dia belum pernah masuk ke sini. Dapat dibayangkan bagaimana rahasianya ruangan ini. Dirinya, Orang Nomor Satu negeri ini, belum pernah sebelumnya di ajak kemari, apalagi yang lain.
Begitu semua rombongan masuk, pintu rahasia menutup secara otomatis.