Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Masa Depan: Narapidana Antariksa

13 Desember 2020   11:40 Diperbarui: 13 Desember 2020   12:17 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.artmajeur.com/en/andriymarkivart/artworks/11892449/space-girl

"Kau mungkin heran apa tujuan misi yang secara mendadak diadakan ini, bukan?" tanya Jenderal Gananto dengan bisikan lemah pada Kolonel Himawan yang ketika itu duduk di hadapannya.

Kerja keras secara marathon selama dua hari terakhir ini menguras semua tenaga dan semangat Jenderal Gananto. Jenderal yang biasanya bersuara lantang itu, sekarang lebih banyak berbisik lemah. Kolonel Himawan mengangguk.

Seulas senyum aneh muncul di sudut bibir Jenderal Gananto.

"Aku sendiri juga ingin tahu!" katanya kemudian.

Kolonel Himawan terperangah. Tidak salahkah dia mendengar itu? Atau mungkin Jenderal Gananto sedang bergurau? Kalau dia saja tidak tahu, lalu siapa yang tahu?

"Sampai saat ini aku belum tahu apa tujuan misi ini!" Jenderal Gananto melanjutkan, masih dengan suara lemah tetapi bernada mantap. Jenderal itu tampaknya bermaksud mengusir semua pertanyaan dan keheranan Kolonel Himawan. "Cuma Presiden dan beberapa orang kepercayaannya saja yang tahu. Jenderal Hartoyo mungkin tahu tetapi aku, aku berani bersumpah, jangankan tahu, meraba tujuan misi ini saja tidak bisa. Kau tahu Kolonel, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk misi rahasia yang terkesan tergesa-gesa ini?"

Kolonel Himawan menggeleng pelan.

"Sebaiknya tidak usah kukatakan! Deretan angkanya terlalu panjang. Jadi kita tahu atau tidak, sama percumanya! Tetapi tentang tujuannya, yang jelas engkau dan aku baru tahu semua ini tepat pada saat misi ini mencapai puncaknya. Kau benar-benar sudah siap, Kolonel? Aku baru saja mendapat telepon dari Presiden menanyakan keadaanmu dan dua orang temanmu. Beberapa jam lagi peluncuran. Presiden menekankan agar tidak ada penundaan apalagi pembatalan!"

Kolonel Himawan mengangguk mantap. Jenderal Gananto tersenyum lemah ketika itu.

Sekarang, pesawat dengan misi khusus itu sudah berada di orbitnya. Hubungan dengan stasiun pengendali berjalan lancar. Suara dan gambar bisa ditangkap dengan jelas.

"Semua peralatan bekerja dengan sempurna! Begitu juga dengan seluruh awak pesawat dalam kondisi prima!" Kolonel Himawan melapor setiap sepuluh menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun