Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kasidi Nomor 602: Ajaran tentang Bahagia

4 Desember 2020   14:54 Diperbarui: 4 Desember 2020   15:52 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/CHgwt_gF_xR/

Semoga Sabda luar biasa ini menjadi salah satu suar dalam perjalanan hidup meskipun hendaknya juga tidak ragu-ragu berani menerima pemberian, agar orang lain merasa berbahagia.  

          Penggalan kisah nyata di atas menunjukkan betapa erat kait kelindan antara berbagi, memberi, dan menyantuni dengan menerima, mensyukuri, dan menghargai. Ibu penjual tape dan pisang yang berada di pihak yang berbagi, memberi, dan menyantuni, sedangkan Kasidi berada di pihak orang yang menerima, mensyukuri dan menghargai.

          Sangat yakin sekali ibu ini tentu bahagia karena bisa berbagi, bisa memberi, dan bisa menyantuni Kasidi. Sedangkan Kasidi ikut berbahagia karena bisa memberi kebahagiaan pada ibu itu dengan menerima pemberian pisang sambil tersenyum lebar, membawanya pulang, menggorengnya, dan suatu ketika nanti mungkin akan mengabarkan bahwa pisang pemberian si ibu, enak.

          Setiap yang memberi, berbagi dan menyantuni pasti berlebih, meskipun tidak berarti yang sedang berkekurangan tidak bisa memberi atau berbagi atau menyantuni. Kondisi berlebih inilah yang sering kali menjadi sasaran tembak jika tidak mau memberi, berbagi dan menyantuni. Yang berkekurangan saja mau memberi dan berbagi, kok yang berlebih tidak mau?

          Perjalanan memang masih panjang bahkan ada yang berkata 'samudera penderitaan memang masih membentang tanpa batasan cakrawala, alangkah bahagianya jika bisa melihat tepian walau cuma dari kejauhan.' Begitu juga dengan usaha membuat banyak orang bahagia. Usaha itu dapat dilakukan dengan memberi tetapi juga dapat dilakukan dengan menerima. Dapat dilakukan dengan berbagi meskipun juga dapat dilakukan dengan menerima.

          Yang penting, jangan tahan dan halangi semua  usaha dan tindakan, untuk memberi kebahagiaan bagi seseorang atau banyak orang.

Jika dengan memberi dapat menciptakan kebahagiaan, ayo ramai-ramai memberi yang kata Tuhan memang lebih mulia memberi dibandingkan menerima. Jika dengan menerima dapat memberi kebahagiaan bagi seseorang atau banyak orang, ayo ramai-ramai mau menerima, jangan tolak pemberian.

Jika dengan berbagi dapat membuat seseorang atau banyak orang berbahagia, ayo ramai-ramai berbagi, karena toh ini memang perintah Tuhan. Jika dengan tidak menolak usaha berbagi seseorang dapat menjadikan dia berbahagia, ayo ramai-ramai tidak menolak usaha berbagi seseorang.

Jika dengan menyantuni dapat membuat seseorang atau banyak orang berbahagia, ayo ramai-ramai menyantuni. Jika karena bersedia disantuni dapat membuat seseorang atau banyak orang berbahagia, ayo jangan menolak untuk disantuni.

Semoga semua niatan baik yang dilandasi oleh sikap rendah hati, murah hati, sederhana, bersahaja, dan apa adanya serta penuh empati ini, tidak hanya berkenan bagi Tuhan tetapi juga dapat membuat banyak hati jadi lega, banyak wajah jadi gembira, dan banyak bibir merekah tanda suka cita. Kasidi no. 602 -- 087853451949 - SDA07122020

         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun