Mohon tunggu...
Tri Anisah
Tri Anisah Mohon Tunggu... pelajar

Barang kali kamu menemukan yang kamu cari di sini, happy reading!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Tambang Tak Hanya di Dalam Tanah: Kualitas Air dan Udara Juga Terancam

22 Agustus 2025   13:33 Diperbarui: 22 Agustus 2025   13:33 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wikipedia.com

Aktivitas pertambangan sering kali dipandang hanya sebatas menggali sumber daya dari dalam bumi. Namun, dampaknya jauh lebih luas daripada sekadar lubang besar di tanah. Pertambangan berpengaruh langsung pada kualitas lingkungan, terutama air dan udara yang menjadi kebutuhan dasar manusia. Ketika eksploitasi dilakukan tanpa kontrol, kerusakan lingkungan menjadi risiko serius yang mengancam kehidupan masyarakat sekitar.

Kualitas air menjadi salah satu aspek yang paling terdampak. Limbah cair hasil proses tambang, baik berupa logam berat maupun bahan kimia, berpotensi mencemari sungai dan sumber air masyarakat. Air yang tercemar bukan hanya berbahaya bagi manusia, tetapi juga ekosistem perairan. Biota sungai kehilangan habitat alaminya, sementara warga terpaksa berhadapan dengan air yang tidak layak konsumsi. Inilah ancaman nyata yang tidak bisa diabaikan.

Selain air, udara di sekitar area tambang juga mengalami penurunan kualitas. Debu dari aktivitas pengeboran, penggalian, dan transportasi material tambang menyebar ke permukiman. Tidak jarang masyarakat merasakan gangguan pernapasan karena paparan debu dan partikel berbahaya. Ditambah lagi, emisi dari mesin tambang berkontribusi terhadap pencemaran udara yang mengganggu kesehatan dan memperburuk kondisi lingkungan.

Untuk mencegah dampak semakin meluas, teknologi pengawasan menjadi kebutuhan penting. Salah satunya adalah SPARING (Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan) Mertani. Sistem ini dikembangkan untuk memantau kualitas air limbah industri, termasuk tambang, secara real-time. Melalui SPARING, pemerintah dan masyarakat bisa mengakses data langsung mengenai kondisi air, sehingga perusahaan tidak bisa lagi menyembunyikan pencemaran.

Penerapan SPARING menjadi langkah nyata dalam memastikan bahwa aktivitas pertambangan berjalan dengan lebih bertanggung jawab. Transparansi data membuat kontrol lingkungan semakin kuat dan mendorong perusahaan untuk memperbaiki pengelolaan limbahnya. Dengan begitu, kualitas air tetap terjaga, masyarakat terlindungi, dan ekosistem dapat dipertahankan.

Pada akhirnya, pertambangan tidak bisa hanya dilihat dari sisi ekonomi. Ada tanggung jawab besar yang melekat, terutama dalam menjaga kualitas air dan udara. Dengan dukungan teknologi seperti SPARING, kita memiliki alat untuk mengawasi, mencegah, dan meminimalisir kerusakan lingkungan. Pertambangan berkelanjutan hanya mungkin tercapai jika keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat ditempatkan sebagai prioritas utama.

Sumber:

https://www.bmkg.go.id/berita/kegiatan/peningkatan-pemanfaatan-informasi-cuaca-dan-iklim-di-bidang-pertambangan

https://kumparan.com/berita-update/pengaruh-perubahan-iklim-terhadap-kegiatan-pertambangan-apa-saja-21Wciq9PuH2

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun