Meski memiliki potensi besar, penerapan perangkat IoT di tingkat masyarakat tidak terlepas dari berbagai tantangan, baik dari sisi teknis maupun sosial. Secara teknis, keterbatasan jaringan internet di daerah terpencil menjadi kendala utama, terutama karena konektivitas diperlukan untuk mengirim data secara real-time. Selain itu, harga sensor dengan kualitas baik masih tergolong mahal bagi sebagian besar masyarakat, dan perangkat IoT juga harus mampu bertahan dalam kondisi cuaca serta lingkungan yang ekstrem seperti hujan deras atau panas berlebih. Dari sisi sosial, tantangan muncul dalam bentuk kurangnya pemahaman masyarakat tentang cara kerja dan manfaat alat ini. Minimnya dukungan dari pemerintah maupun lembaga terkait juga membuat pengembangan alat ini terhambat. Literasi data yang masih rendah di kalangan masyarakat pun menyulitkan interpretasi hasil pengukuran yang telah dikumpulkan. Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, sejumlah solusi dapat diterapkan. Salah satunya adalah dengan menggunakan perangkat open-source dan modul hemat energi yang memungkinkan pembangunan alat dengan biaya lebih terjangkau dan efisiensi daya yang lebih baik. Selain itu, pelatihan bagi warga, pelajar, maupun komunitas lokal menjadi kunci agar mereka dapat memahami cara merakit, menggunakan, serta memelihara alat ini secara mandiri. Kolaborasi antara sekolah, kampus, dan lembaga pemerhati lingkungan juga perlu didorong untuk menciptakan ekosistem yang mendukung transfer pengetahuan, serta memperkuat keterlibatan lintas sektor dalam menjaga kualitas air secara berkelanjutan.
Keimpulannya, integrasi onlimo dan IoT masyarakat bukan sekedar pendekatan tknis, melaikan wujud nyata untuk membawa lingkugan ke yang lebih baik. Dengan mengabugkan teknologi yang ada data yang di per oleh juga akan semakin akurat dan real-tim, kita bisa membangun sistem pemantauan air yang lebih efektif, inklusif, cepat tanggap dan berkelanjutan. Saatnya kita tidak hanya menonton, tapi jadi pelaku aktif dalam menjaga kualitas air kita, karena air bersih adalah hak dan tanggung jawab bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI