Daripada melawan pikiran "saya pemalu", lebih baik kita menyadarinya dan berkata pada diri sendiri, "Saya sedang memiliki pemikiran bahwa saya pemalu.". Daripada berdebat dengan pikiran "saya tidak mampu melakukannya", lebih baik kita menyadari dan berkata bahwa "Saya sedang memiliki pikiran bahwa saya tidak mampu melakukannya".
Fungsi dari teknik sederhana ini adalah untuk mengambil kembali kendali atas perhatian dan tindakan kita, menempatkan pikiran pada tempatnya sebagai pengamat, alih-alih membiarkannya menjadi pilot yang mengendalikan hidup kita. Ini adalah langkah awal dari rangkaian teknik Acceptance and Commitment Therapy (ACT) yang akan kita bahas di artikel selanjutnya.
Teknik sederhana ini adalah langkah pertama untuk menjadi pengamat pikiran, bukan menjadi budaknya. Nah, apa 'kacamata pikiran' yang paling sering Anda pakai tanpa sadar? Coba bagikan di kolom komentar!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI