Tak banyak minuman brand lokal yang masih bertahan di tengah gempuran minuman dalam kemasan yang diproduksi oleh brand-brand multinasional. Iklan yang menggema, ketersediaan yang hampir merata di jaringan swalayan ritel di seluruh pelosok, hingga dukungan R&D produk rasanya cukup untuk membuat brand minuman lokal bertekuk lutut di tengah persaingan.
Satu dari yang sedikit itu adalah Coffee Beer. Brand minuman lokal asal Jombang, Jawa Timur yang melegenda.
Berproduksi mulai tahun 1990, pabrik minuman ini mengalami pasang surut. Pernah mengalami kesulitan berproduksi karena barang tidak laku hingga akhirnya masih dapat bertahan sampai sekarang.
Kini, di tengah akses media sosial yang semakin masif, eksposure terhadap produk ini pun semakin berkembang. Yang terbaru, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memposting dalam instagramnya. Khofifah dengan bangga mempromosikan salah satu produk unggulan daerahnya ini.
Menurut pengakuan pemiliknya, Ny. Mintaredja sebagaimana dikutip dari TIMES Indonesia, kini produknya memang semakin banyak dikenal masyarakat. Pemasaran produk ini banyak terbantu oleh sentuhan generasi muda yang mulai banyak menjalin kerjasama dengan pabriknya untuk membantu mempromo. Â sikan sebagai reseller.
Kawan saya sendiri, seorang mahasiswa Magister Business Administration di salah satu perguruan tinggi di Jawa, juga ikut memasarkan sebagai reseller. Dia membantu memasarkan produk asli daerah asalnya ke relasi-relasi kerjanya yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasilnya, Â animo rekan-rekannya di pulau Jawa maupun di luar jawa juga antusias. Kini, dia sudah pernah mengirimkan produk Coffee Beer ini bahkan hingga ke Aceh.
Saya pun menemukan produk minuman ini di salah satu kedai di pinggir Pantai Panjang, Bengkulu. Jika di tempat asalnya, satu botol Coffee Beer ini dibandrol seharga 5-6 ribu saja, namun jika sudah sampai di luar pulau, saya mendapatkan dengan harga 20 ribu per botol, lengkap dengan segelas es kosong sebagai teman Coffee Beer agar lebih segar dinikmati.
Meskipun menggunakan nama Beer, namun minuman ini tidak mengandul alkohol sehingga tidak memabukkan. Minuman ini berasa manis dengan sedikit soda yang membuat sensasi semriwing di lidah lengkap dengan aroma dan rasa kopi. Komposisinya antara lain: air, gula, natrium benzoat, aroma coffee, asam sitrat, dan pewarna caramel.
Tidak seperti minuman soda yang banyak ditemukan di pasaran, kandungan soda Coffee Beer terasa lebih ringan sehingga cocok juga dicoba bagi yang tidak terlalu kuat menikmati minuman berkarbonasi kebanyakan.
Rasa khasnya memang tidak sama dengan minuman apapun, ini yang menjadi daya tarik dan membuat rindu para penggemarnya. Tidak seperti minuman Sarsaparilla di Jejamuran Jogja yang mirip dengan produk minuman keluaran A&W.
Kelemahan satu-satunya bagi saya adalah, rasa manisnya masih terlalu tinggi meski tidak sepekat kandungan minuman berkarbonasi umumnya. Namun tenang, hal ini bisa dinetralisir dengan mendiamkan agak lama di gelas berisi es hingga es di dalamnya agak mencair dan sedikit memudarkan rasa manis di dalamnya.
Produsen pabrik ini mengeluarkan dua varian produknya, yakni Coffee Beer yang beraroma kopi, dan Temulawak Beer yang beraroma curcuma, cocok bagi yang suka sensasi jamu temulawak.
Pada awalnya, kedua jenis ini disajikan dalam varian botol kaca berukuran 320 ml. Di era seperti sekarang ini, pemilihan botol kaca memang unik dan memberikan kesan mewah. Namun ada trade-off yang harus dikorbankan yakni biaya angkut yang mahal karena lebih berat dan lebih rentan pecah daripada menggunakan kemasan plastik. Apalagi, produsen Coffe Beer ini belum didukung jaringan distributor yang ajeg. Mereka hanya mengandalkan reseller-reseller mandiri untuk mengurusi pemesanan dan pengiriman ke berbagai lokasi di Indonesia.
Ini juga mungkin yang membuat orang yang berasal dari tempat jauh berpikir dua kali untuk membeli dan mengirim ke tempat dia.
Untuk menjawab problem ini, kini produsen dengan nama PT Tirta Agung ini juga memproduksi dalam botol kemasan plastik. Ini untuk menjembatani keinginan konsumen yang berasal dari daerah yang jauh. Namun berdasarkan tertimoni konsumen yang pernah merasakan Coffee Beer kemasan botol plastik, rasanya sudah beda dan tidak semantap yang di botol gelas.
Mulai disukai kaum muda
Di tempat asalnya dan di daerah-daerah lain, Coffee Beer sudah mulai diterima generasi muda. Kawan yang saya kenalkan dengan produk ini pun memberikan testimoni positif. Dia mengatakan bahwa minuman ini layak disajikan kepada tamu-tamu yang datang sebagai variasi welcome drink.
Bahkan di What's Good Coffee, kafe anak muda di bilangan Kemang Jakarta, juga ready minuman 'bir lokal' ini bersanding dengan minuman-minuman berkelas lainnya.
Selamat hunting bagi yang penasaran ingin mencicipi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI