Mohon tunggu...
Triana Amalia
Triana Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang wanita yang bersosialisasi dengan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gagal Ginjal Akut "Hantui" Nasib Anak

26 Oktober 2022   22:17 Diperbarui: 26 Oktober 2022   22:51 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Watercolor Artist from Pixabay 

Masa anak-anak tentunya waktu yang paling membahagiakan. Mereka bisa bebas bermain sambil belajar bersama orangtua terkasihnya. 

Namun, pada pertengahan bulan Agustus tahun 2022 terkonfirmasi ada 36 kasus gagal ginjal akut menjangkiti anak-anak usia 1 sampai 5 tahun, data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terdapat 255 anak terjangkiti gagal ginjal akut, 143 di antaranya meninggal dunia (detikHealth, 26/10/22).

Menurut Kementerian Kesehatan Budi Gunadi awalnya belum menemukan penyebab pasti hanya menduga dari virus dan bakteri. 

Gejala yang terjadi pada sejumlah anak yang terserang penyakit gagal ginjal akut menurut Ketua Umum Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia iprim Basarah Yanuarso mengungkapkan sejumlah gejala gagal ginjal akut pada anak , yaitu: batuk, pilek, muntah dan mual, demam dan diikuti dengan berkurangnya intensitas kencing. Hal ini tentu akan menghantui kehidupan anak.

 Pada pertengahan September 2022, seorang peneliti dari World Health Organization (WHO) atau organsiasi kesehatan dunia menemukan penyebab pasti dari kematian puluhan anak di Gambia. Gangguan ginjal akut tersebut diketahui disebabkan oleh keracunan zat kimia yang ada dalam obat-obatan.

Sehingga Kemenkes mengeluarkan kebijakan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan dengan cara mengintruksikan agar dokter tidak meresepkan obat sirup serta apotek tidak menjualnya (Kontan.co.id,21/10/22).

Berdasarkan instruksi dari Kemenkes, pada akhirnya beredar daftar obat sirup yang dilarang diberikan kepada anak. Ada keputusan baru dari Kemenkes, yaitu kembalinya mengizinkan tenaga kesehatan meresepkan 156 obat sirup, yang sebelumnya dilarang karena diduga mengandung zat berbahaya pemicu gangguan ginjal akut pada anak-anak. 

Ratusan obat itu dipastikan tidak menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol, sehingga dinyatakan aman, sepanjang digunakan sesuai aturan pakai.

Menurut juru bicara Kemenkes, Syahril Mansyur menyatakan bahwa, "Jenis obat yang boleh digunakan sesuai dengan rekomendasi Badan POM." Tenaga Kesehatan di setiap fasilitas kesehatan dapat meresepkan atau memberikan obat sirup berdasarkan pengumuman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Betapa mirisnya saat ratusan anak terkena gangguan ginjal akut. Tentunya, negara sebagai penaung kehidupan rakyatnya mengusut tuntas kasus ini. Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, untuk mengusut kasus penyakit gagal ginjal akut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun