Semakin gencarnya ajakan bukber disana sini, semakin gencarnya midnite sale, semakin gencarnya mempersiapkan santapan lebaran, semakin gencarnya mengoleksi kue-kue kering menyambut tamu. Namun adakah yang terlupakan?
Mudik bertemu sanak saudara?
Menukar uang dengan pecahan uang rupiah baru?
Agaknya persiapan menjelang lebaran repot sekali ya, padahal hanya bersifat sementara. Pas tiba hari raya semua akan kembali seperti biasa, baik dalam beraktivitas hingga kebiasaan pada mestinya.
Sayang sekali yang kita prioritaskan hanya sesuatu yang sifatnya sementara dan mudah sekali memudar. Spirit Ramadhan yang hampir sebulan ini seperti hambar, pada akhirnya hanya sebatas formalitas.
Semuanya yang merasakan kita, sejauh mana kita memaksimalkannya hingga tiba di penghujung hari. Menikmati pergumulan hati bersentuhan denganNya. Jika ini menjadi Ramadhan terakhir? Semoga engkau menerima segala amal ibadahku.
Memang akan ada selalu kesedihan dalam setiap perpisahan, teringat kata pidi baiq "Tenang saja, perpisahan tak menyedihkan, yang menyedihkan adalah, bila habis itu saling lupa"
Begitulah suatu pertemuan hingga terjalin suatu hubungan, antara aku dan denganNYa. Semoga dengan usai nya bulan suci Ramadhan, kita akan kembali fitri menjadi sosok yang baru dengan spirit Ramadhan akan selalu menggema di hati dan pikiran.