Mohon tunggu...
Triadinda DewiFortuna
Triadinda DewiFortuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penikmat senja

intagram : Triadindadf

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mengenal Lebih Dekat Rowo Jombor

13 April 2021   14:07 Diperbarui: 13 April 2021   14:09 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

         Kota Klaten adalah salah satu kota kecil yang di apit oleh kota besar yaitu Yogyakarta dan Surakarta. Selama bebrapa saat yang lalu kota klaten hanya di jadikan tempat lintas antar Yogyakarta dan Surakarta tanpa memperhatikan Keindahan kota Klaten sendiri. Kota Klaten sendiri baru terexplore belum lama ini karena salah satu harta wisata yaitu Umbul. Tetapi ada hal yang meanrik selain umbul yaitu Rowo Jombor. Rowo Jombor yang bertempat di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Saat ini Rowo Jombor mejadi salah satu obyek wisata yang banyak di sukai banyak orang karena dahulu Rowo Jombor hanya terkenal dengan Rumah Makan Apung saja dan budidaya enceng gondok. Rowo Jombor dulunya adalah dataran rendah dan di kelilingi pegunungan di gunakan sebagai tempat irigrasi untuk perkebunan tebu pada jaman dulu. Luas tanggul dulu semula 500 hektare dan kemudian diperkecil menjadi 180 hektare.

             Semenjak di datangi banyak wisatawan obyek wisata rowo jombor diperbaiki dan di ubah untuk tongkrongan masyarakat sekitar. Keindahan Rowo Jombor paling indah di lihat ketika pagi hari karena kita dapat melihat Sunrise dan dapat menikmati Warung Makan di pinggiran Rowo dengan secangkir kopi dan soto. Banyak berbagai menu makanan dan minuman tersedia untuk para wisatawan yang berkunjung. Tetapi kebanyakan Remaja pergi di Rowo untuk bersantai. Titik Keramaian di sana waktu sore hari karena terdapat senja yang indah dan berwarna merah.

            Obyek Wisata ini sangat indah ketika kita menaiki Kapal yang di sediakan oleh warga sekitar hanya dengan membayar 5000 saja untuk mengelilingi rowo. Di tengah Rowo kita dapat melihat keindahan Sunset dan Pegunungan di Sore hari. Dan kita dapat nongkrong di pingggiran karena semenjak pandemi Covid-19 Rowo Jombor di buatkan caffe yang di bangun di pinggir rowo untuk bersantai. Terdapat mitos tentang rowo jombor yang katanya adalah ada bulus yang menjaga rowo tersebut da nada ular besar yang mengelilingi rawa tersebut. Tetapi sekarang banyak yang menghiraukan dan masa bodoh dengan mitos tersebut.

           Kebetulan rowo jombor dekat daerah tempat tinggal saya. Rowo tempat yang sangat pas untuk menghilangkan penat kita bisa mengelilingi rowo dengan naiki motor sambil melihat lihat pemandangan. Dan saya pun mencoba berhenti ketika melihat salah satu perempuan asal daerah sana yang sedang nongkrong bersama teman-temannya dan menanyakan sedikit tentang obyek wisata Rowo Jombor tersebut. Gadis itu bernama Fera umur 20 tahun. Obyek wisata Rowo Jombor sekarang lebih padat dan rame pengunjung daripada dulu hanya sebagai tempat warung makan saja. Kira-kira pada jam berapayang paling tepat dan apa yang paling menonjol di kawasan rowo tersebut. Dia berkata bahwa

 Fera : Waktu yang paling tepat adalah di saat weeked dan pada sore hari karena kebanyakan warga sekitar dan para remaja mencari senja. Dan kalau pagi itu enak buat olahraga karena udara yang segar dan masih sepi-sepi nya jalan di sana. Biasanya kalau pagi untuk pesepeda juga mengelilingi rowo.

 Aku : Oh begitu jadi lebih enak sore ya karna bisa lihat senja dan nongkrong juga, di Rowo Jombor kan banyak yang mendirikan warung makan, jajanan dan yang utama perahu-perahu tersebut kebanyakan pekerja yang mengelola objek tersebut warga sekitar atau malah warga dari luar daerah?

 Fera : Kebanyakan warga sekitar yang mempunyai warung makan itu dan perahu-perahu itu juga milik warga setempat yang kerjasama dengan luar daerah itu juga.

 Aku : Kenapa bisa mempunyai pikiran untuk menambah sarana perahu-perahu itu? Padahal di rowo tersebut kan dulunya banyak sekali tanaman 

enceng gondok dan rumah untuk benih ikan-ikan dan di banyakan warung makan ?

 Fera : Ya karna pada saat pandemi kemarin banyak sekali anak sekolah yang belajar di rumah atau online dan para pekerja yang setiap pagi meluangkan waktu untuk olahraga jadi setiap pagi  banyak sekali orang yang datang untuk olahraga dan sepeda-sepedaan dan akhirnya banyak pendatang yang mencari kegiatan dan mungkin mereka bosan di rumah juga akhirnya setiap pagi mereka olahraga dan sehabis olahraga mereka mencari sarapan dan dari hal tersebut akhirnya muncullah ide untuk warga setempat membangun warung makan kecil-kecilan dan setiap hari banyak sekali yang datang untuk jalan-jalan akhirnya di buatkan nya perahu-perahu untuk mengelilingi rowo tersebut. Terkadang mereka juga mencari senja di atas perahu itu. View yang sangat bagus di tambah dengan warna langit dengan sunset yang merah dan indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun