Emosi pada anak merupakan salah satu jenis perkembangan yang sama pentingnya dengan perkembangan fisik atau perkembangan lainnya, emosi merupakan seluruh perasaan yang dirasakan oleh anak pada saat sedang atau telah melaksanakan suatu kegiatan, jadi emosi bukan hanya sekedar rasa marah saja, namun mencakup seluruh perasaan dan juga melibatkan ekspresi fisik. Tidak semua anak dapat dengan mudah dan nyaman untuk mengutarakan, menyampaikan dan memberitahu akan emosi atau apa yang di rasakan nya pada orang lain. Oleh karenanya untuk melihat perkembangan emosi pada anak, Observasi dan Permainan dapat dijadikan sebagai media perantara karena emosi tidak hanya dapat dilihat dari perilaku tetapi juga dapat dilihat dari ekspresi wajah.
Kegiatan Observasi dan pengimplementasian Permainan ini merupakan bagian dari perkuliahan pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik di SD yang di ampu oleh ibu Triana Lestari, S.Psi. M.Pd. Pada tanggal 12 April 2023, perkuliahan yang dilaksanakan merupakan perkuliahan berbasis Project-Based Learning atau PjBL, kegiatan observasi/pengamatan terhadap emosi anak tersebut dilaksanakan oleh kelompok 5 yang anggotanya terdiri dari Athaya Syakhira P, Ryu Firdaus, Shafira Dwi Jayanti, dan Tresna Sri Mulyani, dalam kegiatan tersebut kelompok kami dihadapi dengan tantangan baru dan beberapa kesulitan yang dihadapi. Tantangan serta kesulitan yang kelompok kami hadapi diantaranya adalah kami harus menyesuaikan diri, pemikiran dan juga mengendalikan ego masing-masing anggota agar kegiatan dapat berjalan lancar, kesulitan mengelola waktu untuk observasi dan juga dalam menjalani kegiatan perkuliahan namun hal tersebut dapat diatasi oleh kelompok kami setelah adanya diskusi, serta kurangnya pengalaman dari setiap anggota dalam menghadapi atau menanggapi anak sekolah dasar. Adanya kerja sama antara anggota kelompok, pendidik dan juga dukungan dari teman-teman, kegiatan penerapan permainan pada siswa SDN Cipadung 186 Bandung dapat berjalan dengan lancar.
Sebelum pelaksanaan penerapan permainan pada peserta didik, kelompok 5 terlebih dahulu melaksanakan observasi dengan mengamati dan berbincang dengan peserta didik, dengan observasi tersebut dapat diketahui akan keberagaman emosi dan cara penyampaian emosi yang berbeda dari setiap anak, terdapat hal atau kejadian yang menarik selama observasi berlangsung salah satunya ialah terdapat anak yang berani bercerita dan berbagi keluh kesahnya pada kami yang baru di temui, namun ada juga anak yang tidak berani menjawab pertanyaan dari orang yang ditemui, hal itu menunjukkan bahwa setiap anak memiliki keunikan dan keberagaman dalam emosi atau perilaku, keberagaman tersebut tentunya memiliki cara yang berbeda dalam menghadapinya. Setelah melaksanakan observasi dan menemukan indikator yang mencakup emosi maka kelompok kami dapat berdiskusi untuk menentukan metode atau permainan yang cocok untuk di implementasi kan.
Permainan yang digunakan dalam tujuan mengamati perkembangan emosi pada peserta didik adalah permainan "Peran ku". Dalam permainan Peran ku, anak tidak hanya diberikan skenario “peran apa yang didapat dan tugas/perintah apa saja”, tetapi anak juga akan diberikan sikap dari perannya serta diberikan skenario yang lebih rinci terkait permasalahan yang harus ditangani oleh anak. Contoh permasalahan/tugas yang akan diberikan adalah, anak a berperan sebagai seorang guru yang sedang mengajar, sedangkan siswa b berperan sebagai siswa yang nakal yang menyembunyikan uang temannya, lalu pengamat akan memberikan tugas atau perintah pada anak a “jika kamu jadi guru, bagaimana kamu akan menghadapi anak b”, maka dengan begitu pengamat dapat mengetahui tingkat berpikir serta mengontrol diri pada anak dengan permainan tersebut.
Dalam pelaksanaaan permainan "Peranku", anak yang diberi tugas untuk memberikan argumen bahwa dirinya tidak bersalah dan juga meyakinkan semua pemain, terdapat anak yang ragu saat diberi perintah untuk menebak siapa yang bersalah, namun ada juga anak yang yakin dengan tebakannya, di ujung permainan anak yang berperan sebagai guru merupakan peran penentu, anak tersebut akan ditanya oleh pengamat tentang "bagaimana sikap seorang anak apabila menjadi guru dalam menghadapi permasalahan tersebut". Dengan metode permainan ini maka pengamat dapat melihat perubahan emosi dari setiap situasi yang terjadi pada anak contohnya dari emosi anak yang stabil berubah menjadi cemas atau panik dalam waktu yang singkat, cara anak mengutarakan pemikiran/apa yang dirasakannya.
Permainan Peran ku yang berbasis emosi ini diharapkan membantu calon pendidik dalam melihat cara peserta didik mengungkapkan emosi, perasaan, atau mengetahui pola pikir pada siswa, sehingga calon pendidik dapat mencari tau cara untuk menanggapi perilaku atau karakter peserta didik yang berbeda-beda.
Penggunaan metode pembelajaran yang berbasiskan proyek atau disebut dengan PjBL (Project-Based Learning) ini diharapkan dapat menciptakan pengalaman baru bagi mahasiswa serta memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan cara berfikir mahasiswa, mahasiswa juga akan belajar mengamati lingkungan sekitarnya (lingkungan yang dijadikan sebagai objek pembelajaran), mengatasi permasalahan atau tantangan yang dihadapinya entah itu secara individu maupun kelompok. selain itu dengan PjBL ini mahasiswa dapat memperoleh pengalaman perkuliahan yang produktif dan menjadi pengalaman serta pembelajaran baru.