Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sensasi Batik dan Anyaman Pandan Kebumen

3 Oktober 2019   16:45 Diperbarui: 3 Oktober 2019   18:45 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Corak batik Kebumen. Dokumen pribadi

Sebagai daerah yang memiliki kedekatan budaya dengan Mataram, motif batik Kebumen terpengaruh oleh situasi itu. Meski tidak begitu kental keterikatannya karena ada interaksi lain dengan situasi setempat, ada kecenderungan motif utama bercorak batik pesisiran yang berwarna dasar muda atau cerah.

Pada perkembangannya, kegiatan pembatikan yang banyak dilakukan oleh warga masyarakat di sebelah Utara yang berbukit-bukit, motif pesisiran berasimilasi dengan mengadopsi motif Mataraman yang mengeksplorasi beragam jenis flora dan fauna. 

Kompasianer asal Kebumen yang tinggal di Jogja, Teguh Suprayogi , dengan jujur menulis bahwa dirinya merasa keheranan dan terkagum-kagum dengan motif batik tanah kelahirannya. Motif batik Kebumen itu jujur, polos, apa adanya. Ciri khas warna yang kecoklatan dan putih. Ketertarikan serupa juga ditunjukkan oleh pengusaha kosmetik kondang, Martha Tilaar yang memamerkannya di ajang bergengsi Indonesia Fashion Week 2015 di Jakarta Convention Center Jakarta 26 Pebruari - 1 Maret 2015. 

Pada Inacraft 2010 di JCC Jakarta, saya menyempatkan diri menengok stand Kabupaten Kebumen yang diwakili oleh Batik Tanuraksan dan Dubexcraft. Seperti yang pernah saya dan beberapa teman perajin alami, meski jadi duta Pemerintah Kabupaten kami harus berjibaku untuk mengikuti ajang pamer potensi daerah itu.

Menurut penuturan Bu Lurah Gemeksekti saat itu, beliau harus mengeluarkan "ongkos ekstra" selama mengemban amanah itu. Hal serupa juga dialami Yahya Mustofa, pemilik Dubexcraft yang sekarang tinggal nama dan segenap kenangannya.

Sumber: Rumah Martha Tilaar
Sumber: Rumah Martha Tilaar
Jika kita bertanya kepada eyang Google dengan mudahnya menemukan beragam corak dan pernak-pernik batik Kebumen. Dusun Tanuraksan desa Gemeksekti yang posisinya tak jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten ada Kampung Batik. 

Selain itu, ada beberapa desa di perbukitan Utara yang jadi pusat kegiatan pembatikan semisal Jemur Clowok di Kecamatan Pejagoan dan Desa Seliling di Kecamatan Alian. Di setiap sentra batik ada corak khas. Sekarang. Dengan ditetapkannya 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional, perkembangan sentra kegiatan pembatikan semakin pesat dan menyebar. Juga dengan industri konveksinya.

Sumber: Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Selain batik yang memang tengah naik daun, kebangkitan kembali industri batik Kebumen memang tak jauh dari sentra kegiatan yang telah disebut di atas. Batik tulis Tanuraksan tetap konsisten meski pernah mengalamai masa lesu sekitar dua dasawarsa. Hal ini karena konsistensi para juragan memproduksi untuk memenuhi pesanan khusus.

Hal ini terungkap dalam perbincangan santai dengan Bu Kades Gemeksekti di sela menunggu stand kerajinan Kabupaten Kebumen pada Inacraft 2010 di Jakarta Convention Center. Bersama Yahya Mustofa yang tengah getol mengenalkan produk-produk kerajinan miliknya, Dubexcraft (almarhum), juga organisasi nasional Himpunan Perajin Anyaman Indonesia (Hipando) yang diketuai dirinya.

Kiri-kanan: Bu Kades Gemeksekti, saya, Yahya Mustofa di stand Kab. Kebumen pada Inacraft 2010 JCC. Dokpri.
Kiri-kanan: Bu Kades Gemeksekti, saya, Yahya Mustofa di stand Kab. Kebumen pada Inacraft 2010 JCC. Dokpri.
Batik Tanuraksan pamer di ajang bergengsi Inacraft 2010. Dokumen Pribadi.
Batik Tanuraksan pamer di ajang bergengsi Inacraft 2010. Dokumen Pribadi.
Kain batik Kebumen selain menjadi bahan baku industri konveksi dan busana pada umumnya, juga dimanfaatkan untuk memberi aksen khusu pada produk-produk anyaman. Terutama dilakukan oleh M. Suwoto selaku pemilik Oto'o Jaxee di Dukuh Batur Desa Karanggayam Kecamatan Karanggayam. Di tangannya, limbah industri konveksi dipadu-padankan dengan beragam model tas anyaman pandan yang diproduksinya.

Anyaman pandan dari jenis Jaksi dikembangkan di Kabupaten Kebumen pada awal 1980-an oleh Bu Jumarnah dan kawan-kawan yang kemudian membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pandansari di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun