Mohon tunggu...
Toto Endargo
Toto Endargo Mohon Tunggu... Peminat Budaya

Catatan dan Pembelajaran Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Babad Onje: Tiga Kali Dua Ratus - Membaca Situasi Awal Kadipaten Onje

4 Agustus 2025   09:30 Diperbarui: 4 Agustus 2025   12:05 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Babad Onje: Tiga Kali Dua Ratus - Membaca Situasi Awal Kadipaten Onje

Oleh: Toto Endargo

Bayangkan sebuah lembah di sisi timur Gunung Slamet, tempat Sungai Klawing mengalir dengan tenang di antara sawah dan pedukuhan. Di sinilah Onje berdiri berabad-abad lalu, kadipaten kecil di dataran subur yang kelak tercatat dalam Punika Serat Sejarah Babad Onje.

Dari naskah itu muncul tiga kata yang berulang: dua ratus. Bukan sekali, tapi tiga kali, seperti gema yang ingin menandai betapa pentingnya wilayah ini.

"Lan sira manira paringi bumi karya rongatus mardika. Lan sira, manira sengkakaken ing luhur sinebut Kiyai Ageng Ore-ore" ----di halaman 35, di jaman masa Pajang

"...Kalikajar pitung dasa, Onje kalihatus." ---di halaman 31, di masa Sultan Pajang

"...Onje mantuk dhateng kotan kalihatus malih." ---di halaman 32, di masa Sultan Agung

Dua Ratus sebagai Batasan Kadipaten

Dalam administrasi Jawa abad ke-16--17, angka kalih atus biasanya merujuk pada cacah, satuan kepala keluarga (KK) yang menjadi dasar pajak dan tenaga kerja. Dengan asumsi 1 cacah = 4 jiwa, 200 cacah berarti 800 orang.

Sebutan rongatus mardika menandakan Onje sejak awal diberi status istimewa: 200 KK bebas pajak, tanah inti kadipaten yang langsung dihadiahkan Sultan Pajang kepada Kiyai Ageng Ore-ore. Angka ini kemungkinan juga sekaligus menjadi batas atas populasi administratif Onje: kadipaten kecil dengan kapasitas tetap 200 KK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun