Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Belum Sanggup Jika Puasa Media Sosial

30 Maret 2024   23:50 Diperbarui: 30 Maret 2024   23:55 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belum bisa move on dengan medsos(sumber gambar:shutterstock.com)

Kali pertama main Facebook pada tanggal 6 Desember 2009, berarti sudah ngekos di platform milik Mark Zukerberg 14 tahun, 3 bulan, 24 hari. Setelah punya akun Fb, kemudian Twitter(X), Instagram, Youtube, Tik Tok kemudian yang terakhir Threads. Kalau Linkedln, Kompasiana, Retizen,Indonesiana,Tumblr serta Kumparan juuga di hitung media sosial, deretan itu semakin panjang.

Terus tiba tiba di suruh puasa media sosial, sumpah nggak bisa ngebayangin kalau itu terjadi, sampai artikel ini ditulis di hari ke 19 Ramadan 1445 Hijriyah karena ada tantangan Ramadan Bercerita 2024, sori to say saya nggak bisa puasa media sosial.

Di hape aneka logo medsos ngejembreng, bukan untuk sok sokan atau jadi anak alay, hingga saat ini medsos yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, adalah Facebook, ada pengguna 3,06 milyar yang wara wiri tiap bulannya di Facebook, di susul kemudian Whatsapps yang memiliki angka 2,78 miliar pengguna.

Dalam situasi apapun ada sisi negatif dan positif begitu juga yang terjadi dengan media sosial, bahkan ada yang menyebutkan bahwa media sosial itu, cenderung membuat penggunanya menjadi, yang dekat terasa jauh, yang jauh jadi dekat, iya nggak sih?

Kembali tentang puasa media sosial ketika bulan puasa, menarik nih karena pada kenyataannya meski melewati bulan puasa, tetap saja orang orang akan terhubung di dunia maya. Bertukar kabar tentang pengalaman puasa di tempat masing masing.

Bagi para pekerja kreatif, fulltime blogger dan juga freelancer yang penghasilannya tidak tetap, media sosial ibarat ladang sawah bagi para petani, pabrik bagi para buruh. Bekerja mencari nafkah kok di sosmed, emang ada duitnya.

Yup walau tidak menghasilkan cuan hingga 271 triliun, namun media sosial adalah harapan untuk mendulang cuan, jika puasa media sosial dilakukan, apalagi diselaraskan dengan waktu berpuasa, duh nggak kebayang gimana naruh link dan juga waktu posting di medsos.

Setiap medsos mempunyai waktu unik agar postingan bisa trending maupun viral, ini butuh kejelian serta faktor keberuntungan, semakin banyak follower tentu membuka peluang engagement terus meningkat.

Bagi para freelancer hadirnya media sosial menjadi berkah tersendiri, membuka peluang usaha meraup penghasilan, asalkan halal dan tentunya dapur bisa terus ngebul.

Selain itu tetap bisa mempergunakan media sosial dengan kehati hatian adalah langkah berikutnya, apalagi saat ini, media sosial sepertinya dibekali satu software yang bisa memfilter postingan postingan yang dianggap sensitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun