Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pancasila dalam Rasa Keragaman Musik Nusantara

24 April 2021   16:11 Diperbarui: 24 April 2021   16:12 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zaman kekinian pengenalan Pancasila bisa efektif melalui seni budaya(dok: flayer We The Youth)

Ada enam lagu daerah dari pulau pulau besar Nusantara yang dirilis oleh Professor Band, Gambag Suling dan Ilir Ilir dari Jawa Tengah yang mewakili Pulau Jawa, O Ulate dari Maluku, Sipatokan dari Sulawesi Utara yang mewakili Pulau Sulawesi, Jangi Janger dari Bali mewakili Pulau Dewata dan lagu Cik Cik Peruk sebagai respresetasi Pulau Maluku.

Proses Kreatif  dengan keragaman Indonesia, sesuai instrumen  aslinegeri sendiri dan dikolaborasi dengan alat musik modern dan genre musik barat merupakan arranger dari Septa Suryoto, pria kelahiran Yogyakarta, 9 September 1972 di Professor Band memainkan alat musik saxophone dan menjadi pelatih.

Pria lulusan Institut Seni Indonesia tahun 1992, memberikan sentuhan menarik bagi penampilan Professor Band, nada saxophone terdengar seksi diantara geliat musik dan instrumen khas Indonesia.

Penampilan ciamik Professor Band yang meramu musk musik daerah menjadi lagu yang berbeda dan diantara kesibukan mereka mengajar di Universitas Indonesia patut diapresiasi, Pancasila bisa dikenalkan dengan karakter budaya merupakan terobosan nan genial.

Mencari Warna Baru Mengenalkan Pancasila

Webinar tentang Pancasila yang di selenggarakan We the Youth dan Lab 45(screenshot acara webinar)
Webinar tentang Pancasila yang di selenggarakan We the Youth dan Lab 45(screenshot acara webinar)
Saat sesi tanya jawab ada satu pernyataan menarik yang dilontarkan Yayat R Cipasanng dari Elang News.com, ketika BPIP nggak efektif mengenalkan Pancasila, ada alternatif lain yang bisa dilakukan melalui budaya,malah lebih baik seperti ini agar ruh Pancasila itu lebih dipahami generasi milenial.

Ada juga wakil dari anak muda, namanya Keira, saat Prof  Paulus Wirutomo tentang Pancasila, Keira menjawab bahwa itu adalah dasar negara, dah sekedar itu saja. Ini mungkin dialami oleh generasi seusia Keira, sebenarnya Pancasila lebih dari sekedar dasar negara namun bisa cair ke sendi sendi kehidupan bangsa ini.

Daisy Indira Jasmine malah melontarkan pernyataan yang membuat kita merenung, perlu di kritisi bahwa Pancasila sekedar teks, hanya ada dimateri ujian yang sebenarnya mereduksi  makna Pancasila itu sendiri.Bahwa menurut Daisy mengenalkan Pancasila bisa melalui musik atau juga mengenalkan bahasa daerah itu juga mengamalkan Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun