Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KPI dan Akhir Kisah Event Program Ikatan Cinta Atta-Aurel

6 April 2021   14:16 Diperbarui: 6 April 2021   14:22 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernikahan Atta Aurel yang membetot perhatian publik di bulan April ini(dok: DES Iskandar Wedding Organizer

Reaksi publik akan pernikahan youtuber kondang Atta Halilintar dengan puteri penyanyi Anang Hermansyah menyisakan kemegahan dan juga komentar dari para netizen, terlebih akun resmi Sekretariat Negara mengunggah foto nikah Atta-Aurel. Hal ini yang memicu cuitan komika dan sutradara Ernest Prakasa yang mempertanyakan hal tersebut, menurut Ernest bahwa adalah aneh jika foto pernikahan Atta-Auriel dipublikasikan akun Sekretariat Negara.

Bahwa fakta pernikahan Atta-Aurel dihadiri pejabat negara termasuk Presiden Republik Indonesia dan juga Menteri Pertahanan adalah kenyataan. Nilai jual event program Ikatan Cinta Atta-Auriel memang begitu menebar pesona sehinga stasiun tivi swasta pun rela melakukan siaran langsung program Ikatan Cinta Atta-Aurel mulai dari Spesial Lamaran, Lamaran hingga Pernikahan. Komisi Penyiaran Indonesia Pusat bahkan mengingatkan RCTI dan Lembaga Penyiaran Televisi agar memperhatikan kemanfaatan dan kepentingan publik pada satu program acara.

KPI melakukan hal tersebut karena adanya aduan dari masyarakat, dan itu memang menjadi koridor KPI untuk melakukan pengawasan pada setiap program program penayangan acara televisi, pada dasarnya KPI selalu mengajak penonton Indonesia menjadi pemirsa yang cerdas dalam bermedia. Sesuatu nilai yang mulia diemban KPI mengingat tak semua acara televisi di tanah air mempunyai acara unggulan yang bermutu namun tetap disukai sebagai tontonan dan tuntunan.

Lampu hijau untuk penayangan siaran langsung pernikahan Atta-Aurel mendapat restu dari Lembaga Negara Independen ini dengan beberapa catatan dan juga evaluasi oleh komisoner dalam rapat pleno. Hal ini penting karena bagaimana juga masyarakat perlu untuk mendapatkan tontonan cerda, lain perkara jika siaran itu ditayangan tivi berbayar yang resikonya adalah penonton membayar tayangan yang dinginkan.

Catatan KPI membolehkan siaran langsung pernikahan dan sebelumnya memberikan peringatan keras kepada RCTI tetapi bukan sanksi administratif, sebagai penjaga gawang untuk urusan pengawasan penyiaran, KPI meminta agar prosesi pernikahan Atta dan Aurel harus diperbaiki, selain itu KPI pun menyarankan untuk tayangan prosesi pernikahan Atta-Aurel memberikan nilai edukasi semisal ada unsur budaya yang dikedepankan.

Pernikahan Atta Aurel boleh jadi mencuri perhatian pemirsa tanah air, Atta Halilintar yang saat ini merupakan youtuber dengan jumlah subscribe nya tertinggi di Asia Tenggara, bahkan prosesi perkawinannya pun mendapat slot tayangan, bahkan gegara ini pula KPI menyemprit kepada stasiun yang menayangkannya. Namun KPI pula dengan berbagai catatan bahwa pernikahan Atta Aurel bisa tayang di televisi.

RCTI sebagai stasiun penayang meski mematuhi catatan hasil rapat pleno KPI seperti dalam point bahwa crew yang bertugas saat peliputan dan juga tamu undangan telah di swab PCR/antigen. Selain itu sudut pandang kamera selayaknya menghindari gambar yang menonjolkan kerumunan undangan, adanya komentator yang memberi edukasi mengenai adat yang digunakan dalam prosesi pernikahan.

Dijelaskan juga bahwa Atta-Aurel merupakan seorang conten creator yang memiliki prestasi dan diharapkan para milenial mendapat sisi positif  yang dilakukan mereka berdua. Publik tanah air mungkin bertanya akan kinerja KPI mengenai rangkaian prosesi pernikahan Atta Aurel, sebelumnya ditegur malah saat pernikahan  berlangsung KPI membolehkan. Dengan pertimbangan yang telah dijelaskan maka sekarang kita pun memahami kenapa KPI akhirnya mensetujui pernikahan Atta Aurel bisa tayang di salah satu televisi swasta.

Menarik untuk disimak, jika kedepannya ada selebriti  dengan popularitas tinggi yang tentu saja potensial untuk diberitakan dan prosesinya disiarkan langsung, otomatis pengiklan pun hadir dan disitulah pundi pundi cuan akan muncul, akankah Komisi Penyiaran Indonesia mampu menyuarakan indepensinya? Kita berharap KPI mampu menjalankan tugas mulianya. Penayangan pernikahan Atta Aurel bukanlah sepi komentar, malah banyak mempertanyakan penayangan pernikahan  tersebut di televisi.

Salah satu yang mengecam adalah Koalisi Nasional Reformasi Penyiaran(KNRP), adapun KNRP adalah koalisi yang merupakan organisasi masyarakat sipil dan ratusan akademisi yang peduli tentang penyiaran dan memiliki rasa keberpihakan terhadap kepentingan publik. Dalam hal ini KNRP menyayangkan sikap abai KPI terhadap keberatan dan juga kritik masyarakat yang di suarakan melalui media sosial.

Pandangan KNRP bahwa pihaknya akan tetap mengawasi dan memantau kerja KPI,sesuatu yang memang diperlukan karena KPI sebagai lembaga negara yang independen mengatur hal hal mengenai penyiaran seperti yang termaktub dalam pasal 7 ayat 2 dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. 

Sebagai penulis pun ada harapan agar ke depannya KPI lebih tegas lagi soal siaran langsung yang bersifat pribadi namun malah jadi kebablasan disiarkan dalam frekwensi yang dapat diakses publik secara bebas, meski memang hak tersebut acapkali terabaikan. Marilah kita semua merujuk pasal 1 ayat 11 dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2000 penyiaran yang berbunyi "Tatanan Informasi nasional yang adil, merata, dan seimbang adalah kodisi informasi yang tertib ,teratur dan harmonis terutama mengenai arus informasi antara pusat dan daerah, antara wilayah di Indonesia, serta Indonesia dan dunia internasional.

Yuk kita saatnya menjadi penonton nan cerdas dan bersuara kritis jika ada tayangan televisi yang kurang berkenan, penonton bijak pastinya tahu apa yang selayaknya menjadi tayangan bagi keluarga mereka. Pilihan ada di pemirsa, karena yang memiliki kekuatan untuk bertahan nonton adalah pribadi masing masing, lagi pula jika siaran itu memiliki rating dan share yang anjlok biasanya stasiun televisi juga tak akan melanjutkan acara tersebut.

Pegang remote control dan jadi self control untuk diri sendiri, semoga tayangan di televisi Indonesia mampu memberikan pencerahan, bukan melulu komersil secara iklan namun memiliki nilai edukasi, dari pernikahan Atta Aurel kita bisa menebak arah kemana trend penonton dan juga perilaku pelaku dunia pertelevisian tanah air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun