Mohon tunggu...
Topan Mega Ramadhan
Topan Mega Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelas Leadership Semester Antara Senin dan Kamis 07.30

201870086

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengenal Sisi Kepemimpin Sir Alex Ferguson

23 Agustus 2021   20:14 Diperbarui: 23 Agustus 2021   20:18 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sir Alex Ferguson Sumber : https//www.kompas.com

Bagi penggemar sepak bola atau penikmat sepak bola mungkin sudah tidak asing lagi dengan mantan pelatih Manchester United atau dengan julukan setan merah yang bernama Alex Ferguson. 

Yap, Alex Ferguson adalah pelatih terbaik di Inggris bahkan di dunia, karena kehebatannya pemerintahan inggris memberikan gelar Sir kepada Alex Ferguson sehingga nama beliau menjadi Sir Alex Ferguson. 

Beliau  mengawali karir di tahun 1986 sampai tahun 2013 dan telah memenangkan banyak pertandingan dan memiliki kenangan yang hampir sempurna bersama The Red Devils dengan memenangkan banyak gelar diantaranya adalah 1 piala Supercup, 1 piala interkontiental, 1 piala dunia antar klub, 4 piala liga, 5 piala FAcup, 10 community shield, 13 gelar liga inggris dan 2 liga champions.

Namun apakah kalian tahu gaya kepemimpinan dari Sir Alex Ferguson?

Diawal karir memang Sir Alex tidak memiliki karir yang tidak bagus dengan The Red Devils, karena beliau memilih untuk membangun ulang tim yang baik untuk jangka panjang dengan cara merekrut pemain dan mempromosikan anak - anak muda yang berasal dari akademi The red devils. 

Dan terbukti di musim selanjutnya Sir Alex memenangkan banyak pertandingan dan mulai meraiih gelar - gelar. Namun dibalik kesuksasnnya tersebut beliau memiliki gaya kepemimpinan yang menarik untuk dibahas dan mungkin bisa diterap

Gaya kepemimpinan yang pertama dari Sir Alex Ferguson adalah berani mengambil resiko dengan membangun kembali tim dengan cara mengambil pemain muda atau pemain akademi dari Manchester United seperti David Beckhan, Ryan Giggs, Paul Scholes, Neville bersaudara Garry dan Phil Neville dan lainnya. 

Mengambil resiko seperti itu sangatlah resiko yang cukup besar, karena memainkan pemain muda dengan pengalalaman yang belum ada sama sekali merumput di Liga Inggris sangatlah sulit untuk beradaptasi. 

Namun Sir Alex Ferguson percaya akan pemain pemain mudanya tersebut untuk proyeksi jangka panjang  dan terbukti di tahun 1999 Manchester United atau The Red Devils ini memenangkan Treabel atau memenangi 3 gelar dalam 1 musim yaitu Piala Liga Inggris, Piala Liga Champions dan Piala Liga.

Jika saya menjalankan sebuah perusahaan, saya selalu ingin mendengarkan pemikiran anak - anak muda berbakat karena mereka adalah orang - orang yang paling berhubungan dengan kenyataan hari ini dan prospek untuk besok. - Sir Alex Ferguson

Gaya kepemimpinan yang kedua Sir Alex Ferguson juga menggunakan keragaman dalam skuadnya, tidak hanya pemain muda yang ia promosikan tetapi beliau juga memasukan atau merekrut pemain yang berpengalaman seperti Eric Cantona untuk menyeimbangkan tim. 

Bahkan strategi seperti ini terbukti lagi berjalan dengan baik karena cantona berhasil menjadi Top Scorer diLiga Inggris. Sir Alex juga sadar kalau hanya saja mengandalkan pemain mudanya tidak akan berhasil karena didalam sebuah tim juga butuh pemain yang berpengalaman agar tim bisa seimbang.

Dalam Jangka panjang, prinsip lebih penting daripada kemanfaatan - Sir Alex Ferguson

Selanjutnya adalah Sir ALex juga memiliki standart yang tinggi, beliau meningkatkan ekspektasi dari masing - masing pemain. Mereka tidak  boleh menyerah dan harus bekerja keras dan tidak mudah menyerah. 

Karena menurut Sir Alex bekerja keras sepanjang waktu adalah sebuah talenta.Dan setiap pemain yang dilatih oleh beliau tidak boleh merasa dirinya lebih besar dari sebuah tim karena itu bisa meningkatan egonya dan bermain buruk dengan timnya.

Sir Alex juga selallu siap untuk menang, Manchester United semasa dilatih oleh Sir Alex dikenal juga sering membalikan kedudukan  atau memutar balik keadaan. 

Beliau melatih mental para pemain agar memiliki mental pemenang dalam dirinya dengan memotivasinya. Oleh sebab itu mereka sering membalikan keadaan dari yang bermula kalah dan berakhir dengan kemenangan.

Yang terakhir adalah Sir Alex selalu mendelegasikan latihan kepada asisten - asisten pelatih. Namun Sir Alex selalu hadir dalam setiap sesi latihan dan mengamati pemainnya. 

Banyak hal yang berharga bisa kita lihat ketika sesi latihan tim, kebiasaan para pemain, permasalahan yang dihadapi, masalah keluarga, masalah keuangan dan mood pemain saat itu. Kemampuan untuk melihat adalah kunci suksesnya, terlebih melihat apa yang sebenarnya tidak kita harapkan

Dari pengalaman Sir Alex yang dituliskan diatas, sebagai pemimpin kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pemimpin harus berani mengambil resiko  yang tinggi demi tujuan yang ingin kita tuju di masa yang akan datang, pemimpin juga harus memiliki tim yang beragam agar bisa memberikan keseimbangan didalam sebuah organisasi, sebagai pemimpin juga harus memiliki standar yang tiinggi dan memotivasi para anggota agar memiliki mental yang bagus akhirnya. 

Dan yang terakhiir adalah pemimpin harus bisa melakukan observasi terhadap timnya agar kita tahu kondisi dan sifat asli dari para anggotanya.

Pemimpin terbaik cenderung menjadi missionaries daripada tentara bayaran. -Sir Alex Ferguson

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun