Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebiasaan Benar dan Baik

6 November 2022   16:53 Diperbarui: 6 November 2022   17:01 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerangka pikir menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus-menerus mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi manusia. Hal ini menunjukkan dengan solusi menang/menang (win-win solution), semua pihak merasa senang dengan keputusannya dan merasa terikat dengan rencana tindakannya. 

Menang/menang melihat kehidupan sebagai arena yang kooperatif, bukan kompetitif. Selama ini, sering diartikan sempit hanya sebagai arena kompetitif.

5. Berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti. Prinsip saling mengerti (Seek First to Understand, Then to be Understood: Principles of Mutual Understanding). Selama ini, kebiasaan yang salah dan buruk adalah menginginkan untuk dimengerti oleh orang lain.

Yang benar dan baik adalah berusaha mengerti terlebih dahulu merupakan perubahan paradigma yang sangat mendalam. Kebiasaan berusaha mengerti terlebih dahulu berlaku di semua lingkungan, seperti lingkungan kerja, sekolah, kampus, lingkungan  perkumpulan/grup/kekeluargaan/dll. 

6. Sinergi. Prinsip kerja sama kreatif (Synergize: Principles of Creative Cooperation).Sangat penting untuk bekerja bersama tim dari berbagai latar belakang secara harmonis. Latar belakang berbeda akan memberikan ide-ide yang lebih beragam yang akan membuka jalan bagi solusi yang lebih kreatif dan menguntungkan.

Bagian ketiga, perbarui diri (Renewal Self)
7. Asahlah Gergaji. Prinsip pembaruan diri seimbang (Sharpen the Saw: Principles of Balanced Self-Renewal).Ilustrasi, seseorang menggergaji sebatang pohon besar. Berjam-jam ia menggergaji, tanpa ada kemajuan yang berarti. Tapi ia terus saja menggergaji, tanpa berhenti, tanpa hasil, dan tanpa menyadari bahwa gergajinya telah tumpul. 

Seharusnya ia mengambil waktu untuk mengasah gergajinya, dengan begitu akan lebih mudah dan cepat menebang pohon yang sedang ia gergaji. 

Mengasah gergaji bisa dipahami, dimaknai sebagai liburan, melakukan hal-hal menyenangkan, mengerjakan hobi, dan semua hal yang membantu kita mendapatkan kesegaran dan semangat baru dalam melakukan pekerjaan rutin kita.

Semoga, saya akan selalu dapat melakukan kebiasaan-kebiasaan, khususnya 7 kebiasaan yang benar dan baik tersebut, dan umumnya kebiasaan-kebiasaan yang benar dan baik lainnya, sehingga saya bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan, masyarakat, hingga bangsa, dan negara.

Semoga hati dan pikiran saya selalu bersih. Saya terus dapat mengasah dan mengembangkan kemampuan otak (intelegensi) dan kepribadian (personality) untuk kebiasaan yang benar dan baik bagi kemaslahatan diri saya dan orang lain. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun