Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyelami Prank, Sandiwara, Rekayasa

31 Agustus 2022   11:40 Diperbarui: 31 Agustus 2022   14:18 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arti prank yang kini sedang menggaung terkait kasus pembunuhan yang sangat populer adalah menipu atau mengibuli. Semua pihak terkait, baik di media massa , medsos, dan televisi, mengaku kena prank.

Setelah berbagai pihak mengaku kena prank, publik pun bergeser disuguhi berita  terkait kasus pembunuhan yang tidak pernah lepas dari kosa kata rekayasa.

Sayangnya, rekayasa di sini, bukan rekayasa yang sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya penerapan kaidah-kaidah ilmu dalam pelaksanaan (seperti perancangan, pembuatan konstruksi, serta pengoperasian kerangka, peralatan, dan sistem yang ekonomis dan efisien).

Tetapi rekayasa yang artinya rencana jahat atau persekongkolan untuk merugikan dan sebagainya pihak lain.

Artinya, setelah berbagai pihak mengaku terkena prank, lalu tahu bahwa di dalam kasus pembunuhan itu diduga ada unsur rekayasa, maka kasus pembunuhan itu pun akhirnya bak sandiwara di panggung teater atau sandiwara dalam FTV, sinetron, atau film.

Ternyata kasus itu ada skenarionya, ada aktor, ada aktris, dan ada sutradaranya, dengan tempat pemanggungan/pementasan di panggung dalam bentuk rumah yang nyata.

Pahami, sandiwara adalah pertunjukan lakon atau cerita (yang dimainkan oleh orang), drama, teater, tonil. Atau kejadian (politik dan sebagainya) yang hanya dipertunjukkan untuk mengelabui mata, tidak sungguh-sungguh.

Sementara, skenario adalah rencana lakon sandiwara atau film berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci. Lalu, sutradara adalah orang yang memberi pengarahan dan bertanggung jawab atas masalah artistik dan teknis dalam pementasan drama, pembuatan film, dan sebagainya.

Berikutnya, aktor adalah pria yang berperan sebagai pelaku dalam pementasan cerita, drama, dan sebagainya di panggung, radio, televisi, atau film, orang yang berperan dalam suatu kejadian penting.

Ada aktor intelektual, yaitu otak berbagai tindakan yang menyimpang (seperti kerusuhan, pembakaran, pembunuhan). Ada aktor karakter, adalah aktor yang membawakan peran yang berbeda dengan dirinya dan berhasil dengan baik. Ada aktor manajer, yaitu aktor yang juga merangkap sebagai pimpinan kelompok drama dan sebagainya. Ada pembantu aktor yang tidak memegang peran utama (figuran). Dan ada pratean, aktor pancaragam kostum yang selalu melakukan pertukaran kostum dengan cepat ketika melakukan pertunjukan.

Kemudian ada aktris, wanita yang berperan sebagai pelaku dalam pementasan drama dan sebagainya di panggung, radio, televisi, atau film. Sementara, panggung adalah lantai (terbuat dari papan, bambu, dan sebagainya) yang diberi bertiang, bangunan yang agak tinggi, lantainya bertiang, lantai yang agak tinggi tempat bermain sandiwara, berpidato, dan sebagainya, pentas, tempat yang agak tinggi (di stadion, gelanggang pacuan kuda, dan sebagainya) untuk menonton, dan tribune.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun