Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

BPJS Kesehatan, MyPertamina, Kritik Presiden 2019, dan Dongeng Negeri 1001 Peraturan

4 Juli 2022   16:34 Diperbarui: 4 Juli 2022   17:18 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Negeri 1001 peraturan, itulah Indonesia sekarang. Duet pemerintah dengan para menterinya dan parlemen, ibaratnya, sejak negeri ini dikuasai penjajah bernama partai pemenang Pemilu dan koalisinya, yang jargonnya Partai Wong Cilik, terus menancapkan cakarnya menjajah negeri dengan kekuatan oligarki, dinasti, bagi-bagi kursi, bagi-bagi kesejahteraan untuk mereka sendiri, didukung oleh para pemodal alias cukong,

Sejak 2014 sampai sekarang, negeri ini seolah-olah diubah  menjadi negeri yang pemimpinnya amanah kepada rakyat dan memimpin untuk menuju rakyat adil makmur sejahtera dengan membuat kebijakan-kebijakan. Ternyata, kini berbagai pihak dan rakyat tidak merasakan, kebijakan dalam bentuk peraturan tidak memihak dan tidak menguntungkan rakyat.

Kebijakan-kebijakan terus dibuat dan lahir dalam bentuk peraturan. Sehingga negeri ini seolah sudah memjadi negeri1001 paraturan. 1001 peraturan itu, justru menambah derita rakyat. Deretan penderitaan tersebut terus digulirkan, mulai dari  Omnibus law, BPJS Kesehatan, RKUHP, dan lainnya.

Terbaru, adanya kebijakan pembeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti pertalite dan solar yang harus memakai aplikasi MyPertamina. Padahal menyangkut minyak goreng, gas elpiji dan kebutuhan pokok masyarakat juga masih membuat rakyat menjerit.

Masalah MyPertamina, kebijakan ini semakin menyulitkan rakyat. Apalagi karena tidak semua orang bisa dan mempunyai sarana-prasarana untuk mengoperasikan aplikasi di smartphone. Mengoperasikan aplikasi MyPertamina juga tidak gratis.

Presiden sudah mengkritik 2019

Akibatnya, sebab rakyat tak pernah tidur, ada video tentang pidato Presiden Jokowi yang sejatinya diambil sejak 2019 oleh akun Instagram @ndorobei.official, dan dikutip kembali oleh beberapa media di awal Juli 2022, dan potongan pidato itu kembali viral di media sosial.

Dalam pidato tersebut, Jokowi menilai Indonesia selama ini sulit berkembang karena terlalu banyak peraturan dan regulasi dan mengingatkan agar pemerintah daerah tidak terlalu banyak membuat peraturan.

"Negara ini sudah kebanyakan peraturan,"  "Dan negara kita ini bukan negara peraturan dan peraturan-peraturan ini membuat kita kejerat sendiri," Ucap Jokowi, yang menilai berbagai kebijakan tersebut malah membuat Indonesia menjadi tidak fleksibel, terutama dalam merespons berbagai perubahan yang terjadi. Padahal saat ini, menurut Jokowi, fleksibilitas adalah hal utama yang diperlukan untuk berkembangnya suatu negara.

Dalam pidato itu, Jokowi pun mendorong para bawahan dan kepala daerah agar berhenti membuat peraturan-peraturan turunan yang berpotensi menjerat bangsa ini sendiri. Termasuk peraturan yang pada akhirnya mempersulit kehidupan masyarakat itu sendiri. Apalagi yang meruwetkan dan membebani masyarakat, karenanya Jokowi meminta itu semua disetop.

Namun, ada yang ironis, dalam pidato itu, Jokowi mengungkap rencana pemerintah mengajukan omnibus law kepada DPR RI. Dan, setelahnya, baru diketahui bahwa duet pemerintah dan parlemen pun melahirkan undang-undang sapu jagat, yang membuat rakyat meradang dan melakukan demostransi.

Cuplikan pidato Jokowi yang kembali viral ini, akibat dari berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap kontradiktif dengan permintaan Jokowi untuk tidak membuat ruwet masyarakat. Maka pantas, potongan video ini menuai banyak komentar yang didominasi sindiran netizen dan warganet alias rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun