Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Tak Respek, Enek, dan Iri Hati?

13 Januari 2022   20:55 Diperbarui: 13 Januari 2022   20:59 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Perbuatan benar dan baik, selalu datang dari hati yang bersih dan otak yang cerdas. (Supartono JW, ditulis ulang 06082021)

Mengapa ada orang yang sampai enek, muak pada orang lain? Apa salah orang itu, sampai orang lain enek? Sementara, banyak juga orang yang respek, hormat kepada orang lain. Mengapa ada orang yang sampai dihormati oleh orang lain?

Untuk mendapatkan respek atau rasa hormat dari orang lain, bagaimana sih?Apa harus kaya harta? Punya kedudukan, pangkat, atau sejenisnya? Apa harus ganteng, cantik, jadi orang terpandang dan lain sebagainya?

Sekarang di televisi nasional malah sedang trend, menayangkan tokoh-tokoh muda kaya harta  di Indonesia. Sebutannya crazy rich, super kaya. Dijadikan tayangan komersil yang tujuannya untuk pamer atau menginspirasi?

Apakah acara crazy rich itu akan membikin masyarakat respek, menaruh rasa hormat? Atau sebaliknya malah enek, muak? Harapannya menginspirasi.

Dalam perkembangan global sekarang, saat media sosial menjadi dewa bagi umat manusia, sebab bukan hanya untuk berbagai kegiatan di dunia maya, media sosial juga sudah menjadi kendaraan untuk mengeruk dan menghasilkan uang dengan berbagai ragam.

Tak terkecuali, media sosial juga menjadi sarana setiap orang, dari mulai rakyat jelata hingga kaum elite di negeri ini, sampai lahir istilah artis selebgram, untuk mengaktualisasi diri, hingga aktivitasnya yang tak henti, menjadikan seseorang ada yang diganjar respek, rasa hormat atau enek, muak oleh orang lain.

Rasa respek, rasa hormat atau rasa enek, muak seseorang kepada orang lain, kini terjadi akibat perilaku dan sikap seseorang baik dalam dunia nyata maupun dunia maya.

Kira-kira, di dunia nyata, apakah banyak orang yang enek, muak kepada saya, karena sikap, perilaku, dan perbuatan saya di hadapan dan di belakang mereka?

Kira-kira, di dunia maya, apakah banyak orang yang enek, muak kepada saya, karena sikap, perilaku, dan perbuatan saya di media sosial?

Budaya lazim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun