Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pandai Bersyukur, Pandai Berterima Kasih

30 Juli 2021   20:48 Diperbarui: 30 Juli 2021   22:24 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sikap Albert yang berbesar hati, rendah hati, tahu dan mengukur diri pun diganjar hal setimpal yang tidak pernah terbayang dan terimpikan  sebelumnya.

Bila di dunia ini, disebut ada 4 golongan manusia seperti
1. Tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu
2. Tidak tahu bahwa dirinya tahu
3. Tahu bahwa dirinya tidak tahu
4. Tahu bahwa dirinya tahu

Maka, Albert adalah sosok manusia yang tahu bahwa dirinya tahu, yaitu dia tahu kemampuannya tidak sehebat CR7, maka saat kesempatan itu diberikan kepada orang yang lebih baik dan lebih kompeten dari dirinya, maka akan mendatangkan kemasalahatan, kebaikan dan keuntungan untuk dirinya dan berbagai pihak.

Atas kebenaran dan kebaikan yang disematkan oleh sahabat bernama Albert, Ronaldo pun sukses dan lebih dikenal sebagai CR7. Kini 2021, CR7 masih hidup dan masih membela Klub hebat di tanah Italia dan masih akan memperkuat Portugal di Piala Dunia Qatar 2022.

Atas kehebatan dan kerendahan hati Albert pun, CR7 bersyukur dan berterima kasih, karena CR7 ibarat kacang, dan Albert adalah kulitnya. Itulah kisah keteladanan CR7 yang pandai bersyukur dan berterima kasih dan keteladanan Albert yang rendah hati.

CR7 berterima kasih kepada orang yang telah mengantar dan membantu kesuksesannya di dunia, dengan jerih payahnya, dengan kerja hasil keringatnya. Bukan dari uang keluarga, saudara, teman, sahabat, apalagi uang yang bukan haknya atau uang rakyat dan hasil dari korupsi. Juga bukan sekadar bagi-bagi rezeki karena ada kepentingan-kepentingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun