Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pandai Bersyukur, Pandai Berterima Kasih

30 Juli 2021   20:48 Diperbarui: 30 Juli 2021   22:24 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih dari sekadar tak merokok, tak minum minuman beralkohol, dan tak bertato, CR7 juga memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi.

CR7 pernah melelang sepatu emasnya seharga 30 Milyar, selanjutnya dana hasil lelang sepatu tersebut diberikan kepada sekolah-sekolah di Gaza. Para pendukung Palestina kemudian lebih menghormati CR7 karena sang superstar Portugal itu secara terbuka mendukung perjuangan mereka. Dan, jiwa sosial CR7 lainnya, selama ini juga telah dikupas di berbagai media massa dunia.

Terkait pandai bersyukur dan tahu berterima kasih dari sosok CR7, Khatib juga menyampaikan hal yang bisa jadi belum banyak diketahui masyarakat dunia dan Indonesia, khususnya menyoal langkah awal CR7 merintis karir hingga menjadi pesohor dunia.

Untuk hal pandai bersyukur dan pandai berterima kasih CR7 ini bisa dipetik dari kisah nyata yang dapat diakses di media online dengan hanya mengetik persahabatan Ronaldo dengan Albert Fantrau.

Kisah singkatnya, CR7 sangat berterima kasih kepada teman lama saya Albert Fantrau atas kesuksesannya. Saat mereka bermain bersama untuk tim yang sama di liga U-18 dan saat ada seorang scout datang berkunjung, lalu scout  mengatakan bahwa siapa pun yang mencetak gol paling banyak akan bergabung dengan akademinya.

Ternyata dalam laga itu tim CR7 menang 3-0 hasil dari 2 gol yang dicetak CR7, yaitu gol pertama dan ketiga, sementara gol kedua dibikin Albert. Khusus untuk gol ketiga, ini sangat mengesankan. Albert yang saat itu berada dalam posisi satu lawan satu dengan kiper, lalu dia mampu menipu kiper dan saya berlari di belakangnya. Ternyata Albert lebih memilih mengoper bola ke CR7. Padahal Albert tak sulit menceploskan gol ke gawang yang kosong. Di tambah ada garansi dari scout, siapa mencetak gol terbanyak akan masuk ke akademinya.

Tetapi, dengan kebesaran dan kerendahan hati, serta kesadaran dan sikap tahu diri, tahu mengukur diri, bola justru dioper ke CR7 dan CR7 lah yang akhirnya memenangkan membikin 2 gol dan mendapat tempat, pergi ke akademi.

Setelah pertandingan CR7 pun menemuinya dan bertanya mengapa? Albert menjawab karena Anda (Ronaldo) lebih baik dari saya.

Atas kisah ini, wartawan media massa pun ingin memastikan bahwa cerita bukan sekadar hoaks. Lalu, ada wartawan yang pergi ke rumah Albert dan bertanya apakah ini kisah nyata. Albert pun bilang ya. Albert juga mengatakan bahwa karir bermainnya selesai setelah pertandingan itu dan dia sekarang menganggur.

Wartawan pun menyelidik dan bertanya, bagaimana Albert memiliki rumah yang menakjubkan dan punya mobil. Terlihat seperti orang kaya, dapat menjaga dan menghidupi  keluarga. Albert pun dengan bangga menjawab: Ini dari Ronaldo.

Tahu bahwa dirinya tahu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun