Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Duel Pelatih Pedagog dan Cerdik, Siapa Mengangkat Trofi Euro 2020?

10 Juli 2021   00:11 Diperbarui: 10 Juli 2021   00:57 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kira-kira, Surat Kabar La Gazzetta dello Sport ada maksud apa menulis isu itu? Sebab, pastinya bukan karena kebetulan dan kesannya memang disengaja.

Bahkan dalam tulisannya, Stefano Boldrini mengungkapkan bahwa UEFA berutang budi kepada pemerintah Inggris, dalam hal ini Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Alasannya, saat April 2021, Florentino Perez (presiden Real Madrid) dan Andrea Agnelli (presiden Juventus) menelurkan kompetisi yang dimaksudkan menjadi tandingan Liga Champions. Turnamen yang dimaksud adalah Liga Super Eropa dengan 12 klub yang ambil bagian, yaitu Chelsea, Liverpool, Manchester United, Manchester City, Tottenham Hotspur, Arsenal, Juventus, Inter Milan, AC Milan, Real Madrid, Barcelona dan Atletico Madrid.

Rencana Liga Super Eropa pun bikin UEFA langsung kebakaran jenggot karena menjadi tandingan Liga Champions. UEFA langsung menggandeng operator kompetisi Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol dan FIFA untuk mencari bantuan.
Beruntung bagi UEFA, Inggris sangat kooperatif. Kurang dari 48 jam setelah kompetisi Liga Super Eropa diluncurkan, enam klub Inggris yakni Chelsea, Liverpool, Manchester United, Manchester City, Tottenham Hotspur, Arsenal memutuskan mundur.

Dari kemungkinan itulah, rupanya ada nada-nada campur tangan Boris Johnson atas mundurnya enam klub Inggris. Buntutnya rencana Liga Super Eropa pun tersisa hanya tiga tim, Juventus, Real Madrid dan Barcelona.

Lalu, kira-kira, dari mana nampak ada teori konspirasi UEFA yang bakal membantu Inggris juara Piala Eropa 2020? Stefano Boldrini pun memberi contoh saat laga Inggris versus Denmark. Sebelum gol kedua Inggris yang diciptakan Harry kane, salah satu sebabnya pinalti diberikan begitu gampangnya kepada Inggris. Bahkan Boldrini juga menyebut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tercatat dalam sejarah sebagai orang yang menyelamatkan sepakbola Eropa. Sebuah balasan yang logis (memberikan gelar Piala Eropa 2020 kepada Inggris) dan menutup tulisan, kita mungkin berdosa berpikiran buruk seperti ini, tapi lebih baik seperti ini.

Apakah tuduhan Stefano Boldrini, terhadap UEFA via La Gazzetta dello Sport benar dan bisa dibuktikan?  Atau sebaliknya hanya sebagai perang urat syaraf untuk menjatuhkan mental dan mempermalukan atau meremehkan Inggris sebelum bersua Italia?

Bila tuduhan Boldrini benar, pasti akan ada kisah akhirnya terhadap Inggris, tetapi bila tak benar, UEFA malah bisa menuntut balik Stefano Boldrini dan La Gazzetta dello yang telah menyebarkan isu atau hoaks atau fitnah.

Sebab, UEFA sendiri juga sedang melakukan investigasi terhadap kasus sinar laser dan masalah pelanggaran suporter Inggris.

Italia diunggulkan

Di luar tuduhan terhadap UEFA berkonspirasi membikin Inggris juara Euro 2020, pun investigasi UEFA terhadap pelanggaran suporter Inggris, saya lebih melihat sudut obyektifitas berdasarkan fakta dan data di lapangan tentang performa Inggris dan Italia sepanjang gelaran Euro sejak dari babak kualifikasi hingga mereka masuk babak final.

Selama gelaran Euro 2020, Italia menyapu bersih seluruh laga dengan kemenangan, Inggris pun sebagai tim yang hanya kejebolan sebiji gol sejak fase grup hingga semi final. Sebiji gol itu pun terjadi dari bola mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun