Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Troussier, Vietnam, dan Pentingnya Transisi Pelatih

27 Maret 2024   07:45 Diperbarui: 27 Maret 2024   17:20 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Philippe Troussier (tengah). (kompas.com/ahmad zilky)

Philippe Troussier dipecat sebagai pelatih Timnas Vietnam. Pelatih asal Prancis itu dipecat setelah Vietnam kalah 0-3 dari Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (26/3/2024). Saya ingin membahas pentingnya transisi kepelatihan.

Sejak mula saya pun yakin, Troussier bakal kesulitan melatih Vietnam. Bukan karena dia pelatih buruk. Troussier adalah pelatih yang membawa Jepang ke babak 16 besar Piala Dunia 2002. Dia pernah membawa Burkina Faso ke semifinal Piala Afrika 1998.

Yang membuat saya tak yakin Troussier bisa sukses di Vietnam adalah karena dia pasti akan dapat pengharapan tinggi. Dia akan berhadapan dengan skuad yang sudah terbentuk, yang dia mungkin tak tahu detail bagaimana skuad itu terbentuk.

Sebelum Troussier, Vietnam dilatih Park Hang Seo. Harus diakui, Park telah mengubah Vietnam jauh lebih gila. Dia membawa Vietnam ke fase terakhir kualifikasi Piala Dunia 2022. Dia membawa Vietnam juara AFF, juara Sea Games. Dia membawa Vietnam jadi runner up Piala Asia U23 tahun 2018. Dia membawa Vietnam ke semifinal Asian Games 2018. Dia membawa Vietnam keperempatfinal Piala Asia 2019.

Bukan hanya capaian yang luar biasa, Park telah membangun Vietnam sebagai tim dengan pressing tinggi. Vietnam juga memiliki daya juang luar biasa. Passing yang mereka peragakan sudah sangat bagus. Tentu dengan capaian Park seperti itu, publik Vietnam berharap Troussier menyamai atau lebih baik.

Sebenarnya, Troussir tidak asing di Vietnam. Sebab, sejak 2018 dia memang di Vietnam. Dia ngurusi bakat-bakat muda Vietnam di PVF.

Namun saya meyakini, Troussier tidak tahu detail bagaimana Park membangun timnya. Kalau sudah seperti itu, apa yang dibangun Park kemudian tidak bisa berlanjut di masa Troussier. Sebab, sebagai orang yang berpengalaman, saya yakin Troussier juga punya ego tersendiri soal taktik dan cara bermain sepak bola.

Kemudian, seperti kita lihat, Vietnam berantakan. Mereka masih cukup bagus sebenarnya, tapi tidak terlalu menggigit. Di saat lawan Indonesia, di Hanoi, Vietnam memiliki beberapa kesempatan, tapi tak berbuah gol.

Pentingnya Transisi

Maka apa yang terjadi pada Vietnam, saya pikir adalah sebuah kesalahan. Setidaknya menurut saya. Apa yang sudah dibangun Park kemudian hilang begitu saja setelah pelatih berganti. Kadang saya pikir, mengapa bukan asistennya Park saja yang melanjutkan kerja Park. Asisten Park tentu lebih tahu bagaimana Park membangun Vietnam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun