Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

15 Nyawa Meregang, Kerumunan di Semua Tempat Wisata +62, Sebelumnya Sudah Diingatkan, kan?

16 Mei 2021   07:40 Diperbarui: 16 Mei 2021   07:45 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi sampai memerintahkan lokasi obyek wisata Waduk Kedung Ombo (WKO) ditutup. Akibat tragedi memilukan kapal terbalik dan tenggelam di perairan Kemusu, Boyolali, Sabtu (15/5/2021) siang yang membikin 15 nyawa melayang.

Andai Mas Sandiaga Uno tak bikin kebijakan wisata lokal tetap dibuka, mustahil 15 nyawa melayang dengan cara tenggelam. Mustahil para petugas kesulitan mengendalikan pengunjung lokasi wisata di berbagai daerah. Mustahil para petugas harus sibuk memeriksa KTP pengunjung dari berbagai daerah. Mustahil lokasi wisata akirnya seperti menjilat ludah sendiri, kembali menutup obyek wisata yang kurang sosialisasi sebab ketakutan sendiri melanggar protokol kesehatan.

Pengunjung wisata hanya beli tiket, tak pakai test corona

Lebih disesalkan lagi, saat larangan mudik dilarang dan sebelum larangan mudik berlaku, setiap masyarakat yang melakukan perjalanan antar daerah wajib menunjukkan test swab, apakah pengunjung wisata lokal wajib menubjukkan test corona sebelum masuk lokasi wisata?

Nampaknya, hampir di semua lokasi wisata yang dibuka di berbagai daerah, syarat masuk lokasi wisata hanya membeli tiket, tak ada menunjukkan surat bukti hasil test corona yang negatif. Wahhhjj. Padahal, semua media massa sudah memotret, hampir di semua obyek wisata berhasil membikin kerumunan pengunjung.

Inilah Indonesia, pemerintahnya saja boleh dibilang tak cerdas. Terus inkonsistensi karena hanya berpikir kepentingan sendiri.

Apakah setelah 15 nyawa meregang di WKO, akan disusul klaster corona baru dari klaster obyek wisata?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun