Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Artikel Utama

Saatnya Membidik Pasar Wisatawan MICE

3 Oktober 2022   20:06 Diperbarui: 4 Oktober 2022   12:25 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar industri MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions) memang menggiurkan. Dikutip dari sebuah rilis yang dipublikasikan Allied Market Research, bertajuk "MICE Industry by Event Type: Global Opportunity Analysis and Industry Forecast, 2021-2028", pasar industri MICE global sudah mencapai nilai 805 milyar dolar pada tahun 2017. Dan angka ini diprediksi melonjak hingga sekitar 1,337 milyar dolar AS pada tahun 2028.

Industri MICE global diprediksi akan terus meningkat. Sumber: www.alliedmarketresearch.com
Industri MICE global diprediksi akan terus meningkat. Sumber: www.alliedmarketresearch.com
Akan tetapi, untuk ikut meraup pasar MICE dunia tentu saja tidak mudah. Ada berbagai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Indonesia. Di kawasan Asia Tenggara saja, Indonesia cukup tertinggal dibandingkan para pesaingnya yang semakin agresif, seperti Thailand, Vietnam, dan Singapura.

Pada perhelatan tahunan "World MICE Awards 2021" yang berlangsung di Dubai pada tanggal 28 November 2021 lalu, Ho Chi Minh City- Vietnam berhasil memenangkan penghargaan bergengsi sebagai "Asia's Best MICE Destination 2021". Sementara itu, tuan rumah Dubai tidak kalah sukses. 

Ho Chi Minh City-Vietnam terpilih sebagai Destinasi MICE terbaik di Asia pada tahun 2021. Sumber: shutterstock / www.vietnam.travel
Ho Chi Minh City-Vietnam terpilih sebagai Destinasi MICE terbaik di Asia pada tahun 2021. Sumber: shutterstock / www.vietnam.travel
Dubai bahkan meraih penghargaan lebih prestisius lagi, yakni sebagai "World's Best MICE Destination 2021". Mengalahkan beberapa kandidat top lainnya, di antaranya Ho Chi Minh City- Vietnam, Madrid-Spanyol, San Francisco-AS dan Auckland- Selandia Baru.

Pencapaian Dubai sejatinya sejalan dengan posisinya di "International Congress and Convention Association (ICCA) Statistics Report". ICCA menempatkan kota terpadat di Uni Emirat Arab itu di peringkat pertama dari "Top 10 Cities by Performance Indicators" untuk kategori 'Unaffected'.

10 Kota Terbaik sebagai Destinasi MICE di tiga kategori berbeda. Sumber: www.iccaworld.org
10 Kota Terbaik sebagai Destinasi MICE di tiga kategori berbeda. Sumber: www.iccaworld.org
Setelah sempat absent di 2020 akibat badai pendemi covid-19, ICCA kembali mengeluarkan ICCA's Destination Performance Index 2021 (DPI) yang dibuat berdasarkan hasil analisis dari sekitar 8,000 meetings yang telah dijadwalkan berlangsung di sepanjang tahun 2021.

Mulai dari keberhasilan memenangkan bidding; kebijakan menghadapi Covid-19; hingga kapabilitas dalam aspek teknologi dan kemampuan beradapsi dengan perubahan model penyelenggaran event. Baik secara virtual saja maupun hybrid. 


Sementara itu, di kategori Top 50 Cities untuk kategori overall performance, yang dipuncaki kota Vienna- Austria, beberapa kota di Asia pun berhasil meraih posisi yang cukup meyakinkan. Singapura, misalnya, berada di posisi ke-4. Lalu Seoul- Korsel menyusul di ranking ke-13. Sayang sekali, tidak satupun kota di Indonesia yang masuk di kelompok 50 besar ini.

Jakarta pun sangat berpotensi sebagai Destinasi MICE terkemuka di Asia Tenggara. Sumber: dokumentasi pribadi
Jakarta pun sangat berpotensi sebagai Destinasi MICE terkemuka di Asia Tenggara. Sumber: dokumentasi pribadi
Indonesia sendiri sebetulnya telah menyadari pentingnya MICE bagi pariwisata Indonesia. Pada saat membuka "Indonesia Tourism & Business Event Forum 2022" (ITBEF), yang berlangsung pada 15-16 Agustus 2022 lalu di JCC Jakarta, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, "Sektor MICE telah tumbuh menjadi industri yang berkontribusi besar terhadap pendapatan devisa Indonesia."

Jika memang demikian, Kemenparekraf seharusnya bergerak makin cepat. Mulai menggandeng semua stakeholders yang terkait dengan industri MICE agar tampil kian solid. Di tahun 2021 saja bisnis MICE telah kembali menanjak. Meskipun masih sebatas virtual maupun hybrid.

Sekalipun masih dilanda pandemi, jumlah event meningkat tajam pada tahun 2021 dibandingkan 2020. Sumber: www.iccaworld.org
Sekalipun masih dilanda pandemi, jumlah event meningkat tajam pada tahun 2021 dibandingkan 2020. Sumber: www.iccaworld.org

Apalagi di tahun 2022 ini ketika banyak negara telah membuka pintu internasionalnya. Kompetisi di industri MICE pun makin seru. Beberapa negara bahkan tak segan menawarkan aneka insentif agar para penyelenggara pertemuan besar mau mengadakan event-nya di negara mereka. Sebut misalnya, Korea Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun