Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Vredeburg dan Vastenburg, Balada Dua Benteng dengan Nasib Berbeda

18 Juli 2022   08:48 Diperbarui: 23 Juli 2022   02:30 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng Vredeburg, Yogya. Sumber: dokumentasi pribadi

Truk dan deretan tenda tentara di dalam benteng Vastenburg-Solo. Sumber: dokumentasi pribadi
Truk dan deretan tenda tentara di dalam benteng Vastenburg-Solo. Sumber: dokumentasi pribadi

Setelah melewati pintu gerbang, yang segera terlihat di dalam benteng justru truk maupun deretan tenda besar milik TNI AD. Bekas benteng ini kabarnya pernah digunakan sebagai barak dari TNI. Dan selama masa pandemi, barak tentara ini pernah disiapkan sebagai lokasi karantina dan lokasi penampungan pasien covid-19.

Setelah kemerdekaan Indonesia, benteng ini sejatinya memang digunakan sebagai markas TNI itu. Baik sebagai tempat pelatihan keprajuritan maupun aktivitas lainnya. Bahkan pernah beralih fungsi sebagai markas pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad untuk wilayah Karesidenan Surakarta.

Halaman dalam benteng Vastenburg. Sumber: dokumentasi pribadi
Halaman dalam benteng Vastenburg. Sumber: dokumentasi pribadi

Namun, setelah tidak terpakai sejak tahun 1980, benteng ini pun terbengkalai. Kondisi ini diperparah akibat berbagai konflik kepemilikan. Status Vastenburg akhirnya sedikit membaik setelah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya sejak tahun 2010. 

Tetapi, melihat kondisinya saat ini, Vastenburg selayaknya direstorasi kembali. Tidak seperti sekarang ini.  Dengan latar belakang sejarahnya yang panjang serta lokasinya yang persis di pusat kota Solo pun, Vastenburg tidak banyak menarik minat wisatawan. 

Indonesia sebetulnya menyimpan ratusan benteng peninggalan dari era kolonialisme. Dari era Portugis sampai Belanda. Tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Di satu sisi benteng-benteng ini bak membuka lembaran sejarah nan pahit. Tetapi, di sisi lain, benteng-benteng itu adalah saksi sejarah penting yang layak dilestarikan. Apalagi jika dikaitkan dengan industri pariwisata.

Baca juga: "Jelajah Ternate, dari Benteng ke Benteng"

***
Kelapa Gading, 18 Juli 2022
Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

Semua foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun