Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tallinn, Permata di Laut Baltik

13 Oktober 2021   14:19 Diperbarui: 30 Juni 2022   21:53 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama kota Tallinn dari atas tembok kota. Sumber: dokumentasi pribadi

Sama seperti berbagai market square di berbagai kota tua lainnya, Alun-alun Balai Kota Tallinn pun masih menjadi pusat berbagai kegiatan warga lokal. Mulai dari pasar tradisional, pameran, tempat pelukis dan artis jalanan, hingga menjadi tempat pertemuan sosial warga kota.

Aktivitas pasar di Alun-alun Balai Kota Tallinn. Sumber: dokumentasi pribadi
Aktivitas pasar di Alun-alun Balai Kota Tallinn. Sumber: dokumentasi pribadi
Selain deretan tenda penjual suvenir dan berbagai pernak pernik lainnya, alun-alun ini dikelilingi banyak resto dan kafe yang mengundang banyak wisatawan singgah menikmati sore sambil ngupi cantik. Ah, tentu saja, jangan lupa Tallinn Town Hall yang menjulang di alun-alun ini.

Tallinn Town Hall atau Balai Kota Tallinn adalah bangunan tertua di Estonia dan sekaligus balai kota tertua di seluruh wilayah Laut Baltik dan Skandinavia. Bangunan yang berdiri di sisi selatan alun-alun ini dibangun pada abad ke-13 dan selesai pada tahun 1404.

Becak untuk turis yang berminat wisata kota. Sumber: dokumentasi pribadi
Becak untuk turis yang berminat wisata kota. Sumber: dokumentasi pribadi
Selain Balai Kota Tallinn, tidak jauh dari alun-alun ini, berdiri St. Olaf's Church yang dibangun lebih dulu dari balai kota. Gereja Santo Olaf dibangun pada abad ke-12 dan dipersembahkan untuk Raja Olaf II dari Norwegia. Menara gereja ini pernah menyandang status tertinggi pada masanya.

Tinggi menara Gereja Olaf awalnya menjulang setinggi 159 meter pada tahun 1500. Akan tetapi, setelah beberapa kali disambar petir serta kebakaran, ketinggian menara merosot menjadi 124 meter saat ini. Betapa pun, menara inilah yang selalu terlihat jelas dari berbagai sudut kota, termasuk ketika kapal merapat ke dermaga Tallinn.

Menara Gereja Olaf yang menjulang di tengah kota tua. Sumber: dokumentasi pribadi
Menara Gereja Olaf yang menjulang di tengah kota tua. Sumber: dokumentasi pribadi
Tallinn juga masih menyimpan atraksi wisata lainnya di sisi timur kota. Salah satunya yang layak dikunjungi adalah Kadriorg Palace yang terletak sekitar 3.5 km dari pusat kota. 

Istana bergaya barok ini dibangun untuk Catherine I dari Russia. Istana ini saat ini menaungi Museum Seni Kadriorg yang merupakan bagian dari Museum Seni Estonia.

Istana Kadriorg di Tallinn. Sumber: dokumentasi pribadi
Istana Kadriorg di Tallinn. Sumber: dokumentasi pribadi
Meskipun atmosfer di kota tua membuat kami enggan beranjak pergi, namun jadwal berangkat kapal feri seakan telah memanggil. Jangan sampai terlambat kembali ke dermaga. Maklum saja, agar tidak kemalaman tiba di Helsinki, kami mengambil jam berangkat pada pukul 16.30.

Ketika Silja Line melaju ke utara menyeberangi Gulf of Finland, saya masih sulit melepaskan pandangan ke arah kota Tallinn yang kian menjauh. Tallina sayang, sampai bertemu kembali!

***

Kelapa Gading, 13 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun