Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Danau Bled, Destinasi nan Romantis di Slovenia

10 Januari 2021   15:42 Diperbarui: 16 Januari 2021   12:04 2920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau dan Pulau Bled, Slovenia. Sumber: koleksi pribadi

Sebuah deskripsi singkat seketika membuat banyak calon pelancong pun terkesima. Adakah danau seindah itu yang terlukis indah bak di negeri dongeng. Setidaknya, begitulah kesan pertama ketika membaca sekilas tentang sebuah danau di negara Slovenia.

"Lake Bled Travel Guide", buku perjalanan dari Insight Guide, penerbit buku-buku perjalanan ternama asal Inggris, membuat paragraf pertama yang menggoda tentang Danau Bled sebagai berikut:

"Within a basin surrounded by the rugged, snow-capped Julian Alps lies Bled, Slovenia's most visited resort, 50km northwest of Ljubljana. The jewel of this idyllic hideaway is the emerald-green Lake Bled, inset with a small island and church and guarded by a clifftop castle."

Danau Bled memang layak dikagumi. Danau dengan permukaan berwarna hijau zamrud sejatinya telah menjadi destinasi wisata kalangan aristokrat Eropa sejak tahun 1855. 

Pesona danau ini sungguh memikat siapa pun yang melihatnya. Apalagi di tengah danau terdapat sebuah pulau mungil nan memesona. Pulau satu-satunya pula di negeri asal Melania Trump, isteri Presiden AS Donald Trump yang segera lengser.

Pulau Bled pun bukan sekadar sebuah pulau biasa. Di atas pulau kecil itu berdiri beberapa bangunan, termasuk sebuah gereja indah yang dibalut sejarah dan legenda menarik. 

Inilah gereja ziarah Saint Mary yang sangat terkenal. Gereja berarsitektur baroq ini lengkapnya disebut "The Pilgrimage Church of the Assumption of Mary" atau juga dikenal sebagai "The Church of Mary the Queen".

Church of the Assumption of Mary, Lake Bled. Sumber: koleksi pribadi
Church of the Assumption of Mary, Lake Bled. Sumber: koleksi pribadi
Pesona Bled kian mengagumkan ketika menoleh ke puncak tebing di sisi lain danau. Seakan melindungi danau dan pulau Bled, di puncak tebing bertengger sebuah kastil dari abad pertengahan yang masih berdiri kokoh. Kastil Bled dibangun dengan menara bergaya romanesque itu terlihat begitu menawan hati.

Bagaimana, bisa membayangkannya bukan? Ah, tentu saja, apalagi setelah melihat fotonya terlebih dahulu. Itulah Bled! Pesona alam dan sentuhan peradaban yang menyatu sempurna. Ketiganya, danau, pulau dan kastil menyandang nama yang sama: Danau Bled, Pulau Bled dan Kastil Bled.

Danau Bled, yang dalam bahasa Slovenia disebut Blejsko Jezero, adalah sebuah danau di Pegunungan Alpen Julian, di wilayah Carniolan Atas, di baratlaut Slovenia. 

Sejak Slovenia merdeka, danau seluas 1.45 km persegi ini makin berkembang sebagai salah satu destinasi andalan dan paling terkenal di negara pecahan Yugoslavia ini.

Terletak sekitar 35 km dari bandara internasional Ljubljana Joze Pucnik dan 50 km dari pusat kota Ljubljana, Danau Bled cukup mudah dicapai. Selain dengan bus, danau ini pun dapat diakses dengan kereta api dari kota Ljubljana hingga tiba di stasiun Lesce-Bled, yang berada sekitar 4 km dari danau Bled. 

Jika tertarik, yuk ikut penulis menjelajah destinasi menawan ini.

Kastil Bled di atas tebing tinggi. Sumber: koleksi pribadi
Kastil Bled di atas tebing tinggi. Sumber: koleksi pribadi
Negara Slovenia adalah sebuah negara kecil di Eropa tengah, yang selama ratusan tahun menjadi persimpangan budaya bangsa-bangsa Eropa lain dan sekaligus rute perdagangan yang sibuk di masa lalu.

Dengan letaknya yang sangat strategis, negara berpenduduk sekitar dua juta ini pun maju pesat dan kian makmur, khususnya setelah memutuskan keluar dari Federasi Yugoslavia pada tanggal 25 Juni 1991. Dan salah satu industri andalan yang terus digenjot adalah pariwisata.

Pariwisata di negara Slovenia cukup maju, meskipun masih tertinggal jika dibandingkan dua negara tetangganya, yakni Italia dan Kroasia. Dari data yang dirilis Slovenia Tourist Board, seperti dikutip situs "I Feel Slovenia", terdapat sekitar 6.2 juta kunjungan turis. Dan tiga destinasi yang paling banyak dikunjungi adalah Ljubljana, Piran dan Lake Bled.

Mengingat aset wisatanya begitu penting, baik aset budaya yang kaya maupun alamnya yang menakjubkan, pemerintah Slovenia pun mengelolanya dengan sangat baik. 

Pada tahun 2017, majalah terkenal "National Geographic Traveller" pun memberikan penghargaan ke Slovenia sebagai "The World's Most Sustainable Tourism".

Panorama danau dengan Pletna menuju pulau. Sumber: koleksi pribadi
Panorama danau dengan Pletna menuju pulau. Sumber: koleksi pribadi
Kembali ke Danau Bled. Meskipun nama Bled belum setenar danau Hallstatt - Austria atau pun danau Como - Italia, namun Bled memiliki pesona istimewa yang tidak kalah memikat. Banyak pelancong bahkan menempatkannya sebagai salah satu danau paling romantis di Eropa.

Romantisme danau Bled ini pun pada ujungnya mengundang banyak calon pengantin memilih Danau dan Pulau Bled yang indah sebagai lokasi pernikahan mereka. 

Danau Bled pun selanjutnya menjadi destinasi pernikahan yang sangat populer di Slovenia dan juga di Eropa. Tren ini juga diikuti banyak pasangan dari Asia yang ikut memilih destinasi ini sebagai lokasi foto pre-wedding impian.

"Getting married on Bled Island is truly a magical experience", begitulah rayuan ala weddinglakebled.com, sebuah situs pengatur acara pernikahan di Slovenia. Dan sama seperti promosi itu, banyak publikasi pariwisata lainnya pun kerap menobatkan Pulau Bled sebagai salah satu lokasi pernikahan paling unik dan menawan di dunia.

Pletna, perahu tradisional di Bled. Sumber: koleksi pribadi
Pletna, perahu tradisional di Bled. Sumber: koleksi pribadi
Pengalaman menuju pulau Bled juga tidak kalah mengesankan. Dari salah satu dermaga kecil di tepi danau, pengunjung bisa menggunakan pletna, yakni perahu tradisional khas Slovenia. Perjalanan singkat sekitar 15-20 menit menuju pulau dikayuh para pendayung dengan posisi berdiri. Mirip dengan gondola di Venezia.

Panorama indah sudah tersaji ketika perahu pletna mendekati pulau. Paduan serasi perahu dan gereja di pulau begitu kerap menghiasi berbagai publikasi pariwisata negara itu. Tidak ketinggalan postcard dan buku panduan wisata yang dijual pun banyak menampilkan panorama khas itu.

Setibanya di dermaga pulau, deretan 99 anak tangga yang dibangun sejak tahun 1655 segera membawa pengunjung ke atas puncak pulau. 

Bagi yang mau menikah di sini, khususnya calon pengantin pria, deretan anak tangga ibarat mendaki Gunung Everest yang maha tinggi.

99 Anak tangga menuju gereja di atas pulau. Sumber: koleksi pribadi
99 Anak tangga menuju gereja di atas pulau. Sumber: koleksi pribadi
Jangan anggap enteng dulu, bro! Bukan soal 99 anak tangga saja. Pasalnya, menurut tradisi di sini, sebelum menikah di Gereja Saint Mary, sang pengantin pria wajib menggendong calon mempelai wanita sambil menaiki 99 anak tangga itu. Nah, masih berani menikah di sini? Hahaha.

Gereja Saint Mary begitu ikonik. Apalagi jika dilihat dari kejauhan. Menara gereja setinggi 52 meter yang menjulang di atas pulau terlihat dari seluruh sudut pulau. So beautiful!

Walaupun demikian, yang membuat kisah gereja ini kian menarik bukan karena arsitektur baroq-nya. Bukan juga fresko bergaya gotik dari tahun 1470. Tetapi, justru berkat legenda di balik wishing bell-nya.

Begitu memasuki gereja ini, kita akan segera melihat sebuah tali yang menjuntai dari langit-langit di tengah gereja. Anda boleh menarik tali tersebut untuk membunyikan lonceng. 

Konon kabarnya, setiap pasangan pengantin yang berhasil membunyikan lonceng tersebut, maka segala keinginannya akan terpenuhi. Tetapi, ada satu syarat: Anda hanya boleh mengajukan satu keinginan.

Menara gereja setinggi 52m di atas pulau. Sumber: koleksi pribadi
Menara gereja setinggi 52m di atas pulau. Sumber: koleksi pribadi
Kisah lonceng tersebut tidak terlepas dari legenda tentang seorang janda muda yang dulunya pernah tinggal di Kastil Bled. Alkisah, sang janda yang setiap hari pergi ke gereja dan berdoa selama berjam-jam, suatu saat memutuskan mengirim sebuah lonceng ke kapel di pulau itu. Lonceng itu sebagai kenangan akan suaminya yang dibunuh para penjahat kejam.

Akan tetapi, di dalam perjalanan, lonceng tersebut tenggelam bersama dengan perahu yang karam diserang badai di tengah danau. Setelah musibah tersebut, sang janda lalu menjual semua harta miliknya dan memberikan donasi untuk membangun sebuah gereja baru di atas pulau. Dia pun meninggalkan Kastil Bled dan berjalan tanpa alas kaki menuju kota Roma.

Kisah inpiratif sang janda akhirnya terdengar oleh Paus, pemimpin umat Katholik. Paus pun lalu mengirim sebuah lonceng baru ke gereja di pulau Bled itu dan sekaligus memberkatinya secara khusus. Sejak itulah, siapa pun yang membunyikan lonceng tersebut dan memohon sesuatu, maka permohonannya akan terkabul. Tentu saja, ini hanya legenda.

Selain Pulau Bled dengan Gereja Saint Mary, atraksi wisata lain yang selalu menjadi tujuan wisatawan yang ke Danau Bled adalah Kastil Bled. Keduanya seakan superstar di danau ini. Sama-sama terkenal. Yang satu di atas pulau, yang lainnya tinggi di atas tebing.

Bled Castle terlihat dari atas. Sumber: Jure Korber / www.travelslovenia.org
Bled Castle terlihat dari atas. Sumber: Jure Korber / www.travelslovenia.org
Kastil Bled, yang disebut-sebut sebagai kastil tertua di negara Slovenia, berdiri anggun di tepi tebing setinggi 130 meter di atas permukaan danau. Kastil ini mulai dibangun tahun 1011 untuk tujuan pertahanan, seperti kebanyakan kastil di Eropa pada umumnya pada masa itu.

Pada tahap selanjutnya, beberapa menara kastil dibangun, demikian pula sistem fortifikasi diperkuat. Tetapi, pada tahun 1511, kastil ini mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi. Hingga akhirnya antara tahun 1952 -- 1961, Kastil Bled direstorasi secara menyeluruh seperti kondisinya saat ini.

Kini Kastil Bled termasuk salah salah satu destinasi wisata terkenal di Slovenia. Kastil ini sedikitnya menerima sekitar 300,000 kunjungan setiap tahun. 

Selain kunjungan wisatawan, kastil Bled juga populer sebagai venue untuk berbagai acara, termasuk resepsi perkawinan dan berbagai event khusus lainnya.

Halaman atas Kastil Bled. Sumber: koleksi pribadi
Halaman atas Kastil Bled. Sumber: koleksi pribadi
Dengan lokasinya yang begitu spektakuler di atas tebing, maka tidak mengherankan kalau banyak wisatawan pun memilih menghabiskan waktu lebih lama di atas kastil. Selain museum dan kapel, di dalam kastil ini juga bisa ditemukan toko suvenir dan restoran dengan teras terbuka ke arah danau.

Dan tidak kalah menariknya, di sini juga ada wine cellar (gudang penyimpanan anggur) dan acara wine tasting (mencicipi anggur) yang sangat menggoda bagi banyak pengunjung. Apalagi bagi penggemar wine. :)

Apakah itu saja daya tarik Kastil Bled? Ternyata masih ada yang lain. Pesona kastil ini bukan hanya indah dipandang dari jauh, tapi tidak kalah menawan adalah menikmati panorama danau dan pulau Bled dari teras terbuka di pinggir kastil.

Panorama menawan dari atas kastil. Sumber: koleksi pribadi
Panorama menawan dari atas kastil. Sumber: koleksi pribadi
Itulah salah satu nilai jual utama kastil ini. "A castle with a view" yang menjadi incaran banyak pelancong dunia. Sebuah foto dari atas kastil yang mampu membingkai keindahan danau serta pulau cinta di atasnya. Spot ideal bagi pemburu foto instagrammable!

Bled dengan tiga pesonanya - danau, pulau dan kastil. Ketiganya seakan menyatu dalam sebuah panorama menawan nan romantis. Satu paket nan sempurna. Dan boleh jadi itulah magnet yang telah sukses menarik begitu banyak pasangan menikah di destinasi impian ini. Jadi, setuju menikah di sana? Olala.

Kelapa Gading, 10 Januari 2020
Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2

Catatan: Semua foto-foto adalah koleksi pribadi, kecuali 1 foto Bled Castle dari atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun