Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Petani - Ana Lapangan

Menulis, menulis dan menulis untuk mengabadikan suara hati dan buah pikiran melalui TULISAN. Email : tonnyeliaser@gmail.com_ WA/HP : 082237201011_ Facebook : Tonny E. N

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Berperan Selaras: Hard Skills dan Soft Skills dalam Dunia Kerja

30 Oktober 2020   01:53 Diperbarui: 30 Oktober 2020   02:27 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto : ekrut.com

Beberapa tahun lalu waktu saya masih bergelut di dunia perkuliahan,  sebelum kuliah dimulai di ruang kelas pada awal semester,  biasanya dosen terlebih dahulu akan memberitahukan kriteria penilaian belajar mahasiswa kepada mahasiswa-mahasiswi.

Dosen diberi tanggung jawab untuk melakukan penilaian secara objektif akan kemampuan keilmuan (hard skills)  dan aspek afektif (soft skills)  mahasiswa.

Sebagai seorang mahasiswa yang memiliki kemampuan intelektual yang mau dibilang pas-pasan,  saya masih bangga dengan diri saya karena selalu mendapat penilaian soft skill (dalam hal sikap) yang cukup baik dari dosen, hehehe.

Masa kuliah merupakan kesempatan seorang mahasiswa membekali dirinya dengan pengetahuan bidang keilmuannya, mengasah pola pikir agar menjadi lebih kritis,  membentuk karakter dan lain-lain.

Intinya adalah semakin memperdalam dan memperkuat kemampuan hard skills dan dan nilai-nilai soft skills.  Semua itu untuk mempersiapkan dirinya terjun berkiprah di dunia kerja.

Kurang lebih enam tahun atau dua belas semester lamanya barulah saya menyelesaikan pendidikan strata satu di perguruan tinggi.

Di dalam waktu enam tahun yang penuh lika liku itu,  saya tidak hanya mengisinya hanya dengan sekedar belajar,  belajar dan belajar. Kuliah,  kuliah dan kuliah. Lulus semua mata kuliah,  semua SKS terpenuhi dan mengerjakan penelitian Tugas Akhir sampai raih gelar sarjana.

Saya juga mendapat kesempatan terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi mahasiswa internal kampus.  Saya menjadi salah satu mahasiswa yang dipercaya menduduki kepengurusan-kepengurusan yang strategis untuk mengurus organisasi.

Ya pantasan saja, idealnya mahasiswa menyelesaikan strata satunya sekitar empat sampai lima tahun,  saya malah keteledoran sampai enam tahun  untuk saya isi tidak hanya dengan kuliah tapi juga mengembangkan soft skills pribadi melalui aktifitas organisasi internal kampus.

Tidak apa-apalah, wisuda semester berapa saja tidak menjadi tolak ukur kesuksesan dan  besarnya kualitas pendidikan serta pengalaman seseorang  ketika nantinya akan terjun ke dalam dunia kerja.

Bukan tentang seberapa lama atau cepat kita kuliah di kampus,  tapi seberapa banyak pengetahuan keilmuan dan pengalaman-pengalaman berharga yang kita peroleh dari waktu kuliah. Ini prinsip pemahaman saya.

Waktu kuliah enam tahun itu juga merupakan kesempatan saya untuk mengamati rekan-rekan sesama mahasiswa yang lain.

Jika sebenarnya saya pahami, bila seorang mahasiswa yang ingin mempersiapkan dirinya masuk dunia kerja harus membekali diri dengan kemampuan hard skills dan soft skills,  maka  berbeda dengan sebagian besar teman-teman saya.

Ada yang menghabiskan banyak waktu di perguruan tinggi dengan hanya fokus pada salah satu hal. Hanya kuliah, kuliah dan kuliah (Datang Kuliah Selesai Pulang).

Hanya berfokus untuk mengeksplorasi kemampuan intelektual (hard skills) namun menyepelehkan memperdalam nilai-nilai soft skills dalam kegiatan-kegiatan organisasi kampus,  atau pun sebaliknya.

Hal ini terlepas dari mahasiswa juga bisa memperdalam kemampuan soft skillsnya di saat kuliah berlangsung,  yakni seperti diskusi dan tanya jawab.

Ada segelintir rekan mahasiswa yang saya amati hanya berfokus memperdalam pengetahuan hard skillsnya saja.  Dari segi prestasi akademik mereka sangat baik,  tapi nilai-nilai soft skills tidak selaras dengan hard skillsnya yang tinggi.  Begitupun juga sebaliknya.

Hard Skills

Hard skill adalah kemampuan yang dapat diasah dan dipelajari melalui latihan dan pendidikan.

Hard Skills sangat berkaitan erat dengan kompetensi seseorang akan bidang ilmu yang dielaborasi.

Di dalam dunia kerja, ada banyak kemampuan yang bisa dipelajari sesuai dengan minat dan bidang yang dituju.

Contoh hard skills seorang karyawan yang berlatar belakang bidang ilmu komputer misalnya memiliki kemampuan programming,  analisis, matematis dan logika yang baik.

Dilansir dari Investopedia, hard skill adalah suatu kemampuan yang bisa dipelajari serta ditingkatkan melalui latihan, pengulangan, dan pendidikan.

Secara tidak langsung, jangan merasa minder saat tidak mempunyai hard skill. Sebab, kemampuan ini dapat diperoleh apabila seseorang rajin dan konsisten dalam mempelajarinya.

Soft Skill

Soft skill sangat berkaitan dengan keterampilan personalitas,  karakter dan kebiasaan seseorang. Soft skill yang akan mencerminkan sikap,  perilaku dan ekspresi emosional seseorang.

Menurut Wikipedia, Soft skill adalah kombinasi dari keterampilan seseorang yakni keterampilan sosial, keterampilan komunikasi, karakter atau ciri kepribadian, sikap, kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional yang memungkinkan orang untuk menguasai lingkungannya, bekerja dengan baik sendiri maupun dengan orang lain.

Menurut Djoko Hari Nugroho (2009),
Soft skills merupakan jenis keterampilan yang lebih banyak terkait dengan sensitivitas perasaan seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya.

Oleh karena soft skills terkait dengan ketrampilan psikologis, maka dampak yang diakibatkan lebih abstrak namun tetap bisa dirasakan seperti misalnya perilaku sopan, disiplin, keteguhan hati, kemampuan untuk dapat bekerja sama, membantu orang lain, dan sebagainya.

Konsep soft skills merupakan istilah sosiologis yang merepresentasikan pengembangan dari kecerdasan emosional (emotional intelligence) seseorang yang merupakan kumpulan karakter kepribadian, kepekaan sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan    pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain.

Dikutip dari SoftSkill.asia,  Soft skills dapat mencakup, atau berhubungan dengan kepemimpinan,  komunikasi, kerja tim,  keterampilan manajemen waktu, kecerdasan emosi,  berpikir kritis dan lain-lain.

Oleh karena itu menurut saya di dalam perguruan tinggi,  kesempatan yang tepat untuk mengembangkan soft skills yang paling masif dan komprehensif yakni saat terlibat dalam kegiatan organisasi internal di kampus.

Hard Skills+Soft Skills

Kesempatan mengeksplorasi kemampuan hard skills dan soft skills yang sebenarnya adalah keduanya harus berjalan selaras,  seimbang,  bagai dua gambar mata uang pada mata uang logam koin.

Jika keduanya tidak berimbang maka tentu akan berimbas dalam lingkungan dunia kerja organisasi atau perusahaan nantinya.

Bukan tidak mungkin lagi bahwa dalam dunia kerja,  kemampuan intelegensi (hard skills)  dan keterampilan personal (soft skills)  sangat dituntut agar dimiliki oleh seorang pekerja atau karyawan agar menjadi profesional.

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, apabila hanya soft skill yang diutamakan maka sebuah organisasi atau perusahaan tersebut akan mudah terpecah belah. Hal ini karena soft skill-lah yang merupakan alat pemersatu dan pengikat relasi setiap individu di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.

Begitupun sebaliknya, apabila hard skills yang diutamakan maka perusahaan atau organisasi menjadi lemah, lamban untuk berkembang dan maju, tidak dapat bersaing dan kaku.

Oleh karena itu,  hard skills dan soft skills bagai dua mata uang logam koin yang tidak bisa dipisahkan untuk dimiliki seorang pekerja atau karyawan yang profesional untuk berdedikasi dan mengabdi memajukan organisasi atau perusahaan.

Salam..

Kupang, 30 Oktober 2020
Tonny E. N

Sumber : 1, 2, 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun