Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Level Fadli Zon, Aktivis 98, Ferdinand Ladeni Politik Tingkat Tinggi Jusuf Kalla

22 November 2020   12:15 Diperbarui: 22 November 2020   12:33 7240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Tribunnews.com

"Yg salah bukanlah sistem demokrasi Indonesia ttp elit politik yg menggunakan politik identitas menjual agama utk mengejar ambisi mrk. "Yang salah itu yang Jualan agama, ayat dan Tuhan serta surga. Itu memang salah dalam demokrasi,"Ferdinand Hutahaean.

Politik hari ini tampaknya membuka ke publik Siapa sebenarnya yang menghargai perjalanan bangsa ini. Setidaknya tulisan ini akan melibatkan beberapa tokoh. Pertama Fadli Zon. Sampai hari ini kader Gerindra yang mengambil Jalan terpisah dari partainya ini, terus mengkritik ulah Tentara Nasional Indonesia yang menurunkan seluruh baliho Habib Rizieq di Indonesia.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman tak mundur sekalipun banyak dikritik. sebab dukungan yang diterimanya juga banyak. Dan yang terpenting tindakannya didukung oleh Presiden Joko Widodo. Fadli Zon tak henti hentinya mengkritik Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman, Fadli Zon mempermasalahkan tupoksi TNI seharusnya tidak menurunkan baliho.

Saat beberapa politisi sudah memotret Kejadian ini dengan dalam, Fadli Zon tampaknya betah berenang di permukaan. bahkan beberapa pihak sudah menjelaskan bahwa TNI boleh dilibatkan dalam menjaga keamanan dalam negeri. Itu kenapa TNI dilibatkan dalam bencana alam.

Namun sekali lagi, Fadli Zon tampaknya begitu polos walau sejatinya Dia terlihat pintar. Pendidikan Fadli Zon tidak main-main dia lulusan dari luar negeri. Tapi sayang analisanya sangat tidak mewakili pendidikan yang disandangnya. Penurunan baliho yang dilakukan oleh tentara nasional Indonesia itu hanyalah simbol.

Ini bukan sekadar penurunan baliho karena tidak bayar pajak atau merusak keindahan. Tapi penurunan baliho itu adalah simbol bahwa negara tidak takut dan negara akan melawan siapa pun yang berusaha memecah belah NKRI. Sebenarnya simbol-simbol itu sudah diperjelas oleh pernyataan Mayjen Dudung Abdurrahman, beliau sudah berkata Siapapun yang berusaha memecah belah rakyat indonesia akan dibubarkan dan akan berhadapan dengan TNI.

Harusnya Fadli Zon bangga melihat negara hadir. Bayangkan kalau yang turun kejalan adalah ormas lain, maka bisa ada konflik horizontal hingga pertikaian sesama rakyat. Maka turunnya TNI harus disyukuri sehingga tidak perlu ada konflik horizontal yang berkepanjangan.

Fadli Zon juga meminta agar Mayjen Dudung Abdurrahman dipecat, Fadli Zon lupa Siapa menteri pertahanan Indonesia saat ini. Bukankah Bapak Prabowo Subianto? Kenapa Fadli Zon tidak berani mengkritik Prabowo? Fadli Zon benar-benar sudah error.

Ini Politik Tingkat Tinggi Dengan Segudang Misteri

Persoalan ini sejatinya bukan hanya tentang Habib Rizieq. Jika mengutip tulisan pegiat media sosial Denny Siregar, dikatakan Habib Rizieq malah hanya pion. Sementara dari kacamata orang Awam Habib Rizieq adalah tokoh Sentral dan sosok paling penting dari polemik yang ada.

Masih mengutip tulisan-tulisan Denny Siregar, konon kelompok-kelompok radikal di Indonesia sejatinya hanya dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi oleh negara luar. Hal itu juga yang terjadi kepada negara di Timur Tengah yang mempunyai banyak cadangan minyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun