Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menembus Hutan Rimba Market Pasar Pelosok Indonesia

20 Juli 2019   22:24 Diperbarui: 21 Juli 2019   14:23 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu hari saya berbincang-bincang dengan teman saya yang sudah lama menggeluti bisnis online.Walaupun masih dalam kategori Usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) tapi omsetnya cukup membuat saya salut.Dengan memanfaatkan media sosial serta internet, dia bisa berdikari menghasilkan pundi-pundi rupiahnya sendiri. 

Satu kalimat yang selalu saya ingat dari dia adalah, bahwa sudah gak zaman untuk takut jualan online.Karena jasa pengiriman barang sudah sangat maju dan tersedia banyak pilihan.

Produk kita kini sudah bisa dikirim bahkan sampai pelosok negeri.Benar juga pikir saya, kini kita hanya dituntut untuk fokus pada pengembangan produk dan strategi marketing, soal bagaimana barang itu akan sampai ke tangan pembeli, sudah ada yang mengurusnya, kita tinggal memakai jasanya saja. 

Hal ini terkonfirmasi saat saya bersama kompasianer, blogger, serta beberapa media mengikuti JNE Kopiwriting "Menentukan Strategi yang Tepat di Pasar Internasional bagi UMKM" yang digelar di One Eighty Coffee, Bandung pada Kamis (18/7/2019).

Saya sendiri hadir dilokasi sekitar jam setengah 4 sore langsung dari tempat kerja.Saat saya tiba sudah hadir beberapa kompasianer seperti bang Aswi, kang Ali, kang Ofi dan beberapa kompasianer lainnya. 

Setelah ke toilet sebentar untuk merapihkan rambut dan menjaga ketampanan, saya pun mengambil tempat duduk disebelah bang Aswi.Pertemuan berlangsung hangat.

Setelah santai sejenak acarapun dibuka oleh MC, untuk kemudian memberikan waktu pada Hasmeliyani Suseno, Deputy GM JNE.Dari pemaparan beliau, para pelaku UMKM patut berbangga diri, karena kontribusi ekonomi yang mereka berikan untuk enonomi Indonesia tergolong besar.

Mengutip Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional diprediksi akan terus tumbuh hingga 5 persen di tahun 2019. Tahun lalu, kontribusi UMKM terhadap (PDB) tahun 2018 lalu mencapai sekitar 60,34 persen. Diperkirakan untuk tahun ini bisa mencapai angka 65 persen atau sekitar Rp 2.394,5 triliun. 

Bahkan kalau kita perhatikan, di kota bandung saja, aktivitas para driver online sangat padat, karena banyaknya masyarakat yang memanfaatkan jasa para driver online untuk memesan food, entah kopi ataupun makanan berat.Kita bisa lihat betapa potensi jasa pengiriman telah berkembang pesat.Hal itulah yang coba direspon oleh JNE. 

JNE sendiri berdiri pada tahun 1990 sebagai perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian.Dan yang paling keren, JNE ternyata masih 100 persen dimiliki oleh orang Indonesia loh.Saluteeee. 

Seperti yang diutarakan oleh Hasmeliyani Suseno, demi meresponi berkembang pesatnya UMKM yang kini bahkan mendominasi lapak di e-commerce, JNE pun melakukan ekspansi bisnis ke berbagai lini.JNE memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uang/money remittance. 

Pada akhir tahun 2012, JNE memisahkan divisi Logistik, menjadi unit usaha tersendiri dan terpisah dari unit kurir ekspres. Mulai tahun 2013, JNE siap berekspansi di bidang logistik, dengan berfokus pada layanan yang mencakup pergudangan, cargo, pengiriman jalur darat, sea freight, dan air freight. 

Di tahun 2014, JNE mempersiapkan JNE E-Commerce dan melakukan optimalisasi Mobile Applications, serta membangun 250 kantor operasional juga mempeluas jaringan hingga lebih dari 6000 outlet di seluruh Indonesia untuk bersaing dalam Asia Free Trade Area yang berjalan sejak tahun 2015. 

Masih menurut Hasmeliyani Suseno, proses pengiriman yang dilakukan JNE tidaklah semudah kelihatannya.Karena di JNE, setiap barang yang dikirim akan di-packing lebih dulu agar terlihat rapih dan aman. JNE ingin memberikan pengalaman belanja terbaik.Wah kalau saya jadi pengusaha pasti senang banget memakai jasa perusahaan pengiriman seperti JNE.

Biasanya sang penjuallah yang memikirkan pengalaman berbelanja konsumen, namun kini sebagian beban penjual sudah ditanggung oleh JNE yang terus berkomitmen memberikan layanan terbaik. 

Itulah alasan kenapa JNE terus menambah armadanya yang sudah mencapai ribuan unit dengan jumlah karyawan 40 ribu lebih.JNE juga mengembangkan layanan digitalnya.

Sehingga ke depan berbagai jenis pembayaran digital seperti gopay, OVO, segera hadir sehingga memudahkan pengusaha dan konsumen dalam berurusan dengan JNE.Itu sesuai dengan tujuan besar JNE yang ingin dikenal sebagai perusahaan berteknologi tinggi. 

Akses pasar bagai hutam rimba.Masih banyak daerah yangg sulit dijangkau.Itulah tantangan UMKM saat ini, maka strategi yang tepat adalah menyediakan akses terkirimnya produk yang dibeli ke tangan pembeli dengan tepat.Kepercayaan itulah yang harus dibangun antara penjual dan pembeli.

JNE pun hadir menjembatani agar hadir trust dan akses diantara penjual serta pembeli.Namun bukan tanpa rintangan, bagaimana agar JNE bisa melayani sampai ditingkat keluarahan paling pelosokpun terus diupayakan. 

Bahkan dalam hal keterlambatan pengiriman, JNE terus memperbaiki diri.Itu sebab bagi JNE, komplain adalah hadiah.Yaitu masukan yg sangat berharga untuk JNE agar terus dapat memperbaiki diri.

Membangun sebuah bisnis tak bisa sendiri, dibutuhkan patner yang tepat.Untuk itulah JNE hadir, sehingga diharapkan dapat menjadi mitra bagi pengusaha di tanah air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun