Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tentang Belum Saatnya Hidup Nyaman

16 April 2019   23:47 Diperbarui: 17 April 2019   15:13 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia memang cenderung meleset dari potensi maksimal yang bisa diraihnya karena lebih memilih hidup nyaman sebelum waktunya. Prinsip Pandji inilah yang membuat saya akhirnya fight di pekerjaan saya saat ini. Betul juga ya, buat apa sih saya sekarang hidup enak kalau nanti pas tua malah melarat.

pixabay
pixabay
Bukankah pepatah berkata hidup itu bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Kok lu sok bijak banget sih bor, hahaha.Ngebacot aja ini mah guys.

Banyak manusia tak sadar bahwa mereka telah menjalani hidup yang terbalik dari pepatah tersebut. Manusia mengejar kenikmatan lebih dulu dan tak menyadari bahwa dia akan menderita kemudian.

Dalam puisinya yang berjudul The Road Not Taken, Robert Frost menggambarkan dengan sangat puitis tentang dua buah jalan di dalam hutan. Yang satu adalah jalan yang biasa dilalui oleh banyak orang, jalanan itu menarik. Tapi Robert Frost tahu apa yang akan didapatinya diujung jalan itu nanti.

Maka dia pun mengambil jalan yang jarang dilalui oleh orang-orang, masuk ke dalam hutan, dan bertahun-tahun kemudian itulah yang membuat perbedaan. Puisi ini sangat legendaris karena maknanya yang sangat dalam.

Puisi ini bercerita tentang orang yang mengambil jalan mudah dan jalan yang sulit, dan betapa keduanya akan menelurkan hasil yang berbeda kelak. Dia yang memilih jalan yang sulit akan memperoleh hasil yang setimpal dengan tingkat tantangan dalam perjalanan itu.

Itu kenapa seorang sales memperoleh penghasilan lebih besar dibandingkan staf administrasi biasa. Seorang sales pekerjaannya lebih menantang, tekanannya juga lebih besar, maka jika seorang sales mampu mencapai target dia layak menerima insentif yang sesuai dengan hasil kerjanya.

Kalau direnungkan, sebenarnya hidup itu adil. Kalau kita bekerja keras dan berjuang dalam penderitaan, pasti Tuhan akan ganjar dengan imbalan yang setimpal. Tapi kalau kita malas dan berkutat pada kenyamanan, kemungkinan kita akan kekurangan.

Benar kata Pandji, kenapa kita begitu terdorong untuk memanjakan tubuh serta perasaan dengan kenyamanan. Adakalanya kita harus men-challenge diri. Justru jika usia kita masih muda dan hidup terasa flat, kita harus berpikir, jangan-jangan ada yang salah dalam hidup kita.

Seperti cerita seseorang yang naik tangga, lalu baru sadar menaiki tangga yang salah ketika sudah berada di atas. Lebih baik kita memeriksa tangga yang kita naiki sekarang daripada menyadarinya setelah membuang banyak tenaga.

Orang bilang, jika kita punya uang banyak, saat uang kita makin sedikit kita akan mulai hemat. Masalahnya kita tak dapat berbuat hal yang sama pada waktu. Waktu tak dapat kita hemat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun