Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

"Top Ten Interview Questions" dan Cara Menjawabnya

19 Oktober 2017   13:05 Diperbarui: 15 April 2019   15:11 8390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar (buzznigeria.com)

Tadi malam saya membuka youtube, tujuannya mencari video untuk belajar bahasa inggris. Akhirnya ketemulah beberapa video, lalu saya download. Yah, harusnya saya memantapkan bahasa inggris dari dulu. Tapi ya sudahlah, bahasa inggris dan kamu adalah dua hal yang tak ingin saya sesali ---mulai geje!

Nah saat tengah mencari video tersebut, saya menemukan sebuah video yang menurut saya cukup menarik. Videonya berjudul, Top Ten Interview Questions and Answers, dijabarkan dalam bahasa inggris. Tapi penjelasannya menarik juga untuk pengetahuan dalam dunia kerja. Nah, saya bakal coba jabarkan poin-poin dari video tersebut, tentu ditambah dengan sedikit banyak pengalaman dan pengetahuan saya selama mengenal dunia kerja.

Seperti yang kita tahu, interview adalah salah satu tahap yang penting saat kita akan melamar sebuah pekerjaan. Jika kita sudah lolos tes tertulis, biasanya kita akan memasuki tahap wawancara. Tak jarang ini adalah tes terakhir. Biasanya ada yang interview dengan HRD (Human Resources Development) dan juga dengan User (pimpinan divisi yang akan kita masuki), tergantung perusahaannya.

Saya sendiri bukan orang yang selalu lolos pada tahap ini. Tak jarang saya juga gagal, dan pulang tanpa sebuah pekerjaan. Makanya sekalipun ada tips-tips yang bisa kita pelajari, dan kita terapkan seratus persen, menurut saya hal itu tak menjadi jaminan kita akan diterima bekerja. Karena setiap orang punya penilaian subjektif, jadi yang bisa kita lakukan hanyalah meminimalisir kelemahan dan kesalahan kita saja.

Oke langsung saja, hal apa sajakah yang akan jadi pertanyaan sekaligus tantangan bagi kita pelamar kerja saat tahap interview?

1. Tell me about your self

Saya rasa ini adalah pertanyaan wajib dalam setiap interview. Saya pernah mengikuti tes kerja (walk interview), saya dan yang lain dikasih sepuluh pertanyaan tertulis, dikerjakan dalam lima belas menit, lalu dicek selama sepuluh menit oleh si pemberi tes. Habis itu kami disuruh mepresentasikan lima hal: Nama, pendidikan terakhir, pengalaman kerja terakhir, usia, dan posisi yang dilamar.Seingat saya presentasi ini hanya makan waktu satu menit.

Setelah semua mempresentasikan dirinya, lalu sipemberi tes mengumumkan, yang disebut namanya dipersilahkan keluar sedang yang tak disebut namanya diam di ruangan. Yang keluar artinya tak lolos tes, nama saya juga disebutkan ketika itu, dan saya keluar, perasaan saya hampa, wajahmu terbayang-bayang, seandainya dalam kondisi begini ada kamu disiku..

Oke, saya juga kurang paham secara detail apa kriteria dan bagaimana si pemberi tes menentukan bahwa yang ini lolos dan yang ini tidak. Tapi menurut saya penilaiannya terletak pada bagaimana kita memperkenalkan dan mempresentasikan diri kita sendiri. Satu tips dari saya saat kalian disuruh begini, tataplah mata sipemberi tes dihadapanmu (tapi awas jangan sampai jatuh cinta pada pandangan pertama). Karena dengar-dengar, komunikasi non verbal kita juga jadi penilaian.

Lalu bagaimana jika kita disuruh memperkenalkan diri tapi tidak dikasih tahu hal apa saja yang harus disebutkan. Berdasarkan video (silahkan tonton sendiri dengan meng-klik judul di atas kalau mau lebih komplit) ada beberapa hal yang bisa kita sebutkan: nama lengkap, alamat tinggal, pendidikan, pengalaman kerja, dan informasi singkat mengenai keluarga kita. Tak usah dikasih contoh ya. Tapi intinya tak jauh beda dengan yang saya alami pas lagi interview kerja.

2. Why do you want to work at our company?

Jujur dalam beberapa kasus ini adalah pertanyaan yang jawabannya kadang saya karang sendiri, bahkan kadang saya sulit menjawabnya. Pernah suatu kali saya ditanya saat interview, "Kenapa kamu ingin bekerja di Rai Fitness?" Ketika itu saya melamar ke perusahaan fitness nya Ade Rai, salah satu mantan binaragawan kebanggaan Indonesia. Kenapa? Ya karena saya butuh duitlah, ingin saya jawab begitu, tapi itu konyol, sementara saya ini kan bijaksana. Akhirnya saya jawab saja,"Saya tertarik bekerja di Rai Fitness karena saya ingin menciptakan Ade Rai, Ade Rai baru di Indonesia, khususnya di Bandung." Terus saya teriak, "Laki! Nge-gym di Rai Fitness!" (Canda kok)

Ya beginilah tipe mahasiswa yang melamar kerja tanpa kemampuan teknis, tipe-tipe pelamar melalui aplikasi Jobstreet. Bikin akun, lalu apply ke semua perusahaan yang nongol di tuh aplikasi. Hasilnya pas ada panggilan lewat telepon, nggak tahu yang nelepon tuh barusan perusahaan apa sekalipun sudah disebutin namanya.

Oke, jadi bagaimana cara menjawab pertanyaan ini? Tentu benarnya mah, kita harus menyelidiki dulu perusahaan yang kita lamar, biar nggak buta-buta bangetlah. Namun terlepas dari itu semua berikut beberapa hal yang dapat kita ucapkan untuk menjawab pertanyaan ini:

  • Katakan pada si penanya kenapa kamu menyukai perusahaan mereka. Entah itu karena produknya, visi misinya, sejarahnya, atau budaya kerjanya.
  • Hubungkan hal tersebut dengan karir jangka panjang mu atau skill yang kamu miliki. Misalnya saat melamar ke perusahaan media, katakan kamu ingin menjadi wartawan jempolan suatu saat nanti. Katakan bahwa bekerja diperusahaan mereka dapat membantu kamu mencapai karir impianmu. Jangan kamu melamar ke perusahaan media tapi ngomong ingin jadi binaragawan, kan nggak nyambung. Laki! Nge-gym di Rai Fitness aja!

3. What are you strengths?

Kalau ini bukan hanya terjadi pada tahap interview. Dalam tes tertulis pun tak jarang saya mendapati pertanyaan ini. "Apa kekuatanmu?" Kekuatan saya adalah sanggup berlama-lama melihat kamu bahagia dengan orang lain, hahai!

Perusahaan ingin tahu apa yang menjadi kekuatanmu. Agak sulit juga menjawab pertanyaan ini, saya beberapa kali menjawab: kekuatan saya adalah sabar, bisa memetakan masalah dengan baik, mampu bekerja dalam tim ataupun individual, loyal, bla-bla-bla,tapi kalau terlalu banyak ntar takut dikira sombong. Udah miskin sombong lagi, hidup pula itu!

Nah saat ditanya begini ada beberapa hal yang bisa dikatakan.Saya mudah beradaptasi (adaptability), saya pekerja keras (hard working), jujur (honest), Fleksible (flexibility), optimis (optimistic), cepat dalam membuat keputusan (fast decision making).

Tentu sesuai dengan kekuatan kita, jangan mengada-ada. Nggak usah bilang kalau kamu memiliki kekuatan untuk awet muda karena percobaan kimia di masa lalu. Apa adanya saja.

4. What are you weakness?

Menurut saya pertanyaan ini lebih susah. Menceritakan kekuatan dan kelebihan memang lebih mudah dibandingkan menceritakan kekurangan diri. Saya juga bingung kalau disuruh menceritakan kekurangan, rasanya saya adalah pria sempurna (sejak mengenalmu).

Sebab, tak jarang kita memiliki kekurangan yang memang tak terlalu menonjol, biasa-biasa saja. Lagian kalau menyebut kekurangan takutnya nanti malah tidak diterima bekerja. Perusahaan ingin tahu kelemahan kita, jangan sampai kelemahan itu menghambat pekerjaan yang akan mereka berikan kepada kita kelak.

Juga, manusia berpotensi untuk tak menyadari kelemahannya. Nah, hal ini membuat pertanyaan ini semakin sulit. Tapi ada beberapa hal yang dapat kita ucapkan atas pertanyaan ini. Seperti, saya tidak sabaran, sensitif, terlalu banyak bicara, terlalu cepat mempercayai orang lain, tidak bisa berkata tidak saat seseorang meminta bantuan, grogi saat berbicara dengan orang banyak atau orang yang baru dikenal, mudah bosan dll.

Tapi jangan takut untuk mengungkapkan kelemahan kita. Karena biasanya kelemahan itu tergantung pada posisi yang dilamar. Misalnya kita melamar untuk posisi mekanik, maka kelemahan kita yang sensitif atau tidak bisa berkata tidak saat ada yang meminta bantuan, malah bisa menjadi kekuatan. Tapi dengan kelemahan tersebut, itu bisa jadi batu sandungan jika kita melamar posisi untuk seorang sales misalnya. Ini hanya contoh saja ya, pada intinya jangan takut bicara jujur dan apa adanya.

5. What should i hire you?

Tentu ini adalah pertanyaan yang harus dijawab dengan percaya diri. Tak bisa sambil cengengesan."Kenapa saya harus memilih anda? Kenapa kami harus menerima anda di perusahaan kami?" Terus kamu jawab, "Anda tanya kenapaaaa? Saya sudah tujuh tahun nganggur coi, terus maksud lo itu salah gue, salah nenek gue, salah tetangga gue?"

Menurut saya hal ini harus dijawab dengan merangkum singkat pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Dalam video yang saya lihat tersebut ada empat hal yang dapat kita tonjolkan, antara lain: share your knowledge, work experience, skills related to job, career goals.

Mungkin cara menjawabnya bisa ala-ala motivation letter gitu kali ya. Contoh: Saya Siska, saya memiliki pengetahuan dan pendidikan sekaligus pengelaman kerja yang sesuai dengan posisi yang perusahaan bapak butuhkan... bla-bla-bla.Rangkai sendirilah ya. 

6.Tell me what you know about this company?

Bagian ini sudah saya singgung sedikit pada artikel sebelumnya. Sekarangkan ada Google, saya rasa mencari tahu informasi seputar perusahaan yang kita lamar bukan sesuatu yang sulitlah ya. Nah kalau soal mencari informasinya bukan lagi sesuatu yang sulit, maka yang perlu kita ketahui adalah hal apa saja yang mesti kita ketahui tentang perusahaan tersebut.

Beberapa yang harus kita ketahui antara lain:

  • mencari tahu project baru perusahaan tersebut. Kenapa mereka membuka lowongan kerja besar-besaran? Oh ternyata karena supermarket mereka tengah membuka cabang di tiga puluh kota. Nah hal-hal begini juga (mungkin) perlu untuk kita ketahui. Siapa tahu jadi nilai lebih. Ya kita kan tak tahu isi kepala HRD, mungkin hanya Tuhan yang tahu bagaimana cara dia menentukan seseorang diterima atau tidak.
  • Ketahui nama  owner atau pendiri perusahaan. Dalam beberapa kesempatan, saya sering juga ditanya soal nama pemilik perusahaan.
  • Cari tahu isu terkini tentang perusahaan tersebut. Misalnya, perusahaan yang kamu lamar tersebut tengah merekrut public relations handal yang salah satu kandidatnya adalah kamu karena perusahaan mereka tengah diterpa isu negatif.
  • Update juga pengetahuan tentang siapa kompetitor perusahaan tersebut. Dengan mengenal musuhnya, maka kamu juga akan mengenal perusahaan yang kamu lamar.

7.Why are you looking for a job change?

Nah kalau ini saya jamin adalah pertanyaan wajib. Sipewawancara pasti ingin tahu kenapa kamu meninggalkan pekerjaan kamu yang lama, atau kenapa kamu  resign  dari pekerjaan sebelumnya. Saya juga suka hati-hati kalau menjawab bagian ini. Mau bilang bosan takut blunder. Takutnya kalau dibilang bosan nanti dicap sebagai orang yang bosanan, mau bilang pengen cari pengalaman baru takut dikira nggak serius ingin kerja, ada perasaan was-was kalau-kalau jawaban yang diucapkan malah jadi batu sandungan untuk diterima kerja. Alasan kita meninggalkan pekerjaan sebelumnya mungkin adalah sesuatu yang penting bagi mereka.

Namun sebelum menjawab pertanyaan tersebut, lakukan dulu beberapa hal ini:

  • Ucapkan terimakasih pada pekerjaan atau perusahaan kamu sebelumnya dengan bahasa yang pas di depan si pewawancara.
  • Jelaskan dengan singkat apa yang kamu pelajari pada perusahaan sebelumnya. Keuntungan atau sisi positif yang kamu dapatkan juga tak ada salahnya diceritakan.
  • Barulah ceritakan kenapa kamu  resign  atau ingin mencari pekerjaan baru. Bisa karena masalah gaji, kamu merasa kemampuanmu terlalu mumpuni untuk perusahaan sebelumnya, atau bisa juga dihubungkan dengan karir jangka panjangmu. Atur-atur ajalah, orang Bandung bilang semua cuman masalah bahasa.

Contoh: Ya tentu saya berterimakasih pada perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya Karena saya belajar banyak hal. Namun saya harus mengundurkan diri karena saya merasa perusahaan saya sebelumnya tak bisa mengakomodir rencana kerja saya...dan seterusnya...

8.What Are Your Salary Requirements?

Pertanyaan yang tak dapat dihindari ya ini, soal gaji. Sampai sekarang juga saya agak bingung untuk jawab pertanyaan ini. Mau jawab saya nggak butuh gaji takut sipewawancaranya terpesona, mau bilang samain aja sama gaji Lionel Messi per pekan takut disetujuin dan perusahaannya bangkrut, serba salah dan menjebak juga kadang-kadang. Tapi kalau mau aman kita bisa jawab begini:

  • Digaji sesuai ketentuan perusahaan
  • Digaji sesuai UMR/UMP/UMK
  • Atau selidiki dulu gaji yang mereka tawarkan untuk posisi yang kamu lamar, lihat di web nya mungkin
  • Tapi serba salah juga, kalau kamu sarjana masa minta digaji UMR/UMP/UMK. Tapi nanti kalau ditanya memang kamu bisa apa repot juga. Apalagi kalau kamu tahunya cuman makan tidur terus berangan-angan ingin menikah, kan  belibet. Kalau jawab  digaji sesuai ketentuan perusahaan, kadang ada pewawancara yang mewajibkan kita menyebutkan angka. Jadi mending sebutkan saja angka wajar, sesuaikan dengan kondisimu.

Tapi lebih jelasnya begini, kalau kamu adalah  fresh graduate jangan pernah menyebutkan gaji yang kamu minta dalam angka. Karena kamu baru lulus, dan juga mungkin belum punya pengalaman kerja.

Contoh: saya adalah seorang yang baru menyelesaikan pendidikan S1 saya. Gaji bukanlah prioritas saya saat ini.  Perusahaan yang bapak pimpin adalah perusahaan besar untuk memulai karir saya, serta membantu saya mengembangkan keahlian saya. Jadi masalah gaji saya percayakan pada perusahaan, saya yakin perusahaan ini memiliki kebijakan soal pekerja baru seperti saya.

Kembangkan sendirilah ya jawabannya. Nanti kalau digaji lima puluh ribu sebulan gimana? Udah terima saja, siapa tahu kamu bertemu belahan jiwa dan jodoh kamu di perusahaan tersebut. Tenang saja, pasti perusahaan kasih angka yang wajar kok. Tapi coba ceritakan kebutuhan kamu, seperti misal: harus bantu orang tua, bantu biaya sekolah adik, siapa tahu bisa jadi pertimbangan untuk menentukan gaji yang layak untuk kamu.

Lain halnya kalau kamu adalah seorang pekerja yang sudah berpengalaman. Kandidat yang berpengalaman layak menyebut gaji yang diharapkannya. Karena kamu punya pengalaman dan tahu mengukur  skill  yang kamu kuasai. Juga kamu tahu pasaran gaji untuk posisi tersebut. Lebih menguntungkan lagi kalau kamu saat interview masih dalam posisi bekerja, jadi kamu sebutkan saja gaji yang kamu harapkan dalam angka, kalau mereka tak bisa memberi gaji lebih besar dari tempat kamu bekerja saat ini, yasudah tinggalkan saja.

9. What are your career goals?

Mungkin bagian ini sudah disinggung sedikit pada bagian sebelumnya. Tapi kalau ditanya begini, coba jelaskan dengan lebih spesifik. Sipewawancara ingin tahu apa yang ingin kita capai dalam hidup. Maka coba jelaskan dalam dua bagian:

  • Target atau pencapaian jangka pendek: ingin segera dapat kerja
  • Target atau pencapaian jangka panjang: ingin duduk di level top manajemen kelak

Bisa jadi yang ingin mereka tahu bukan jawaban dari pertanyaan mereka. Melainkan semangat yang kamu miliki, dan sikap antusias yang kamu tunjukkan saat menjawab pertanyaan tersebut.

10.Finally, do you have any questions to ask me?

Nah diakhir proses interview biasanya si pewawancara bakal memberi kita kesempatan untuk bertanya. Saya saat diberi kesempatan begini selalu bilang cukup, saya malas bertanya, pikir saya, nanti sajalah kalau sudah diterima bekerja. Mungkin cara saya ini salah kali ya. Saat diberi kesempatan bertanya begini apa yang harus kita katakan?

  • Ucapkan terimakasih atas kesempatan interview yang diberikan. Mengucapkan terimakasih bisa mencitrakan sikap dirimu yang positif.
  • Selebihnya tanya saja apa yang kamu rasa ingin kamu ketahui, seperti: gaji sebenarnya untuk posisi yang kamu lamar kalau diterima, adakah bonus, uang makan, lemburan, uang pulsa, uang transport. Lalu tanya juga waktu kerjanya, dishift apa tidak, dari jam berapa sampai jam berapa. Tanya juga lokasi kerjanya, penempatan kalau diterima misalnya. Berapa lama waktu trainingnya, dan lain sebagainya.

Ya atur-aturlah sewajar mungkin, jangan berlebihan juga nanyanya.Cara  ini patut dipelajari. Sebab saya baca dari komentar-komentar orang yang menonton video tersebut, cukup banyak yang berhasil. Banyak yang jadi percaya diri dalam menghadapi sesi interview hingga ada yang mendapatkan pekerjaan pertamanya.

---

Boleh setuju boleh tidak

Penikmat yang bukan pakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun