Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Target 200 Triliun dari Sektor Pariwisata, Cukupkah Hanya dengan Usulan Visa Gratis?

19 Desember 2023   13:13 Diperbarui: 21 Desember 2023   00:53 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi visa (iStockPhoto/belterz via KOMPAS.com)

Pembangunan di sektor pariwisata sedang gencar dilakukan di Indonesia, hal ini merupakan titik balik pasca pandemi Covid-19 yang juga sempat menyerang Indonesia.

Beragam upaya dilakukan pemerintah guna mengembalikkan minat wisatawan domestik maupun mancanegara pada salah satu sektor penyumbang devisa nomor 1 di Indonesia ini.

Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pada hari Senin 18 Desember 2023 lalu sempat menyatakan ada 20 negara yang diusulkan mendapatkan fasilitas bebas visa kunjungan atau visa gratis masuk ke Indonesia. Diantaranya Australia, China, India, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Qatar. Lalu Uni Ermirat Arab, Arab Saudi, Belanda, Jepang, Rusia, Taiwan, Selandia Baru, Italia, dan Spanyol.

Walau masih berupa rencana, namun hal ini cukup menarik perhatian. Pasalnya, apakah efektif jika usulan tersebut benar-benar diberlakukan? Padahal salah satu faktor turis asing liburan ke Indonesia karena biaya yang relatif murah dibanding negara lain. Apa perlu sampai gratis visa kunjungan?

Apakah akan tercapai misi dari Menparekraf yang menargetkan 200 triliun di tahun depan dengan pemberlakuan ini?

Dari berbagai sumber dirangkum, 3 faktor utama yang membuat wisatawan asing tertarik untuk berkunjung ke Indonesia yakni, budget terjangkau, destinasi wisata yang unik, serta keindahan alam dan kebudayaan yang beragam.

Lantas apa yang mengakibatkan target di sektor ini masih belum tercapai?

Tempat wisata yang masih belum banyak tereksplor

Sebagai orang yang pernah beberapa kali menyempatkan diri untuk berwisata di dalam negeri, saya melihat lokasi wisata di sejumlah daerah belum dieksplor dengan maksimal. Seperti beberapa tempat wisata di Pulau Madura. Seperti Museum Keraton Sumenep. Makam Raja-Raja Asta Tinggi Sumenep, dan beberapa tempat lain di sana yang masih sepi turis asing.

Memang, saya sengaja mendatangi tempat wisata yang dinyatakan masih sepi pengunjung oleh masyarakat sekitar. Dan ternyata memang sesepi itu. Malah jadi terkesan creepy.

Jika kita mencari melalui mesin pencari Google, tempat wisata terpopuler di Indonesia yang akan muncul lagi dan lagi, Bali, Lombok, Canggu, Komodo, Kepulauan Gili, Nusa Penida, Kuta, dan sejumlah area lain di Bali Nusra.

Mengutip dari Hindu Ensiklopedi Indonesia, Bali jauh lebih terkenal dari Indonesia karena Bali lebih dulu diperkenalkan oleh Belanda daripada negaranya Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah nama Pulau Bali sudah ada sejak 914 Masehi, sebelum Indonesia lahir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun