Mohon tunggu...
Tjitjih Mulianingsih Ws
Tjitjih Mulianingsih Ws Mohon Tunggu... Guru - Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan itu Amat Dekat-Setipis Jarak Urat Leher

15 Mei 2017   16:34 Diperbarui: 15 Mei 2017   16:56 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj-l8WRyvHTAhWHvo8KHXmsBcAQjB0IBg&url=http%3A%2F%2Fwww.hidayatullah.com%2Framadhan%2Fsyiar-ramadhan%2Fread%2F2013%2F07%2F16%2F5521%2Fruman-aceh-ajak-100-anak-yatim-buka-bersama.html&psig=AFQjCNGXJ_PfRifRJ-v2-B0BPDV6f-l-oA&ust=1494926268704251

Tuhan sebenarnya ada dimana mana sekarang,

Di piring piring bekas cucian anak anak panti yang hanya berbuka dengan secentong nasi dan tempe goreng

Di seretan kaki nenek kakek jompo yang membawa setengah karung berisi gelas gelas kemasan

Tuhan sedang berteriak sebenarnya sekarang, dia ada di penjara penjara manusia yang diperlakukan tidak adil

Kamu mendengarnya?

Aku belum sampai

Yang ku tahu hanya

Tuhan ada di antara fakir dan duafa dan air mata orang orang yang terdzolimi

Sedangkan Tuhan pun cemburu

Ketika kamu lebih memilih

Diam dan tak mendengar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun