Sungguh, dalam keheningan gelap aku menemukanMu
Sepantasnya cinta yang seharusnya tak kuabaikan dahulu
Setiap detik yang mengalir adalah berkatMu
Hanya retina  saja yang sengaja kubutakan untuk melihat
Setiap suara yang terdengar adalah panggilanMu
Angkuhku membuat selaput gendang telinga tak bisa bergetar mendengar
Lewat bisikan angin pada daun-daun dendrobium pagi ini
Sesungguhnya Engkau sedang menyapaku
Kekasih,
Engkau sebenarnya-benarnya belahan cinta
Ampunkan
Pernah lupa,
Itulah yang tertulis untukku
Karawang, 25 Desember 2019
Tjitjih Mulianingsih Ws
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!