Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengubah Nasib Diawali dengan Mengubah Sikap Mental

13 Mei 2024   06:20 Diperbarui: 13 Mei 2024   06:33 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Hanya dengan mengarahkan satu sisi kaca pembesar ke sinar  matahari. Mencari fokus titik api dan mempertahankan  kondisi dan posisi ini. 

Mengarahkannya pada tumpukan dedaunan kering yang sudah kita persiapkan dan dalam hitungan detik, tampak titik api ,yang membakar tumpukan daunan kering.. Dan kita sudah dapat memanfaatkan api untuk memasak air ataupun memanggang ikan. 

Tapi kalau sekedar, memegang kaca pembesar, hanya sebatas digunakan untuk main main, maka walaupun duduk berjam jam, tidak akan tercipta api 

Analogi ini dapat dirujuk untuk dapat terbebas dari jebakan terjerumus dalam fake produktif.

Orang yang sudah kehilangan arah hidup ,maka dirinya adalan ibarat orang yang lagi berkendaraan,namun berputar putar ditempat,karena tidak tahu ,mau diarahkan kemana kendaraanya.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 


Tidak Akan Ada Pencapaian,Bila Kita Sudah Kehilangan Fokus'

Bila orang sudah tidak lagi fokus dalam upaya mencapai cita citanya ataupun apa yang menjadi targetnya,maka selamanya ia tidak pernah akan mencapai apapun dalam hidupnya. 

Kerja siang malam,tapi hanya mengandalkan otot semata mata hanya akan menjadikan kita kuli seumur hidup  . Karena seluruh energy dan hidup hanya sebatas berkutat dalam fake produktif.

Inilah salah satu faktor terbesar,yang menyebabkan orang mengalami kegagalan demi kegagalan dalam upaya meraih impian hidupnya.. Karena itu:

  • Fokuslah pada tujuan yang ingin dicapai.
  • Kerja keras dengan otot dan otak

Semoga sukses meraih impian hidupnya 

Renungan kecil dipagi hari 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun