Akhirnya Mendarat Dengan Selamat di AustraliaÂ
Kemarin saya dapat pesan lewat What's App:" Ayah, apakah buku Novel Berdansa Dengan Kematian sudah di terima?"
Sudah dapat diterka,bahwa Pengirim berita adalah Penulis Novel tersebut. Yakni ananda Rudy Gunawan.
Saya jawab:"Belum anandaku"Â
Puji syukur kepada Tuhan, siang tadi buku Novel Berdansa Dengan Kematian sudah sampai di kediaman kami di Burns BeachÂ
Tapi, karena kami berdua baru saja kembali,.maka saya baru mulai mrmbacs novel Berdansa Dengan Kematian Ini.
Di kompasiana sudah banjak yang menulis resensi buku tersebut, sehingga tidak perlu saya tulis ulang dalam tulisan ini. Begitu kira kira alasan diplomatis yang dapat saya sampaikan.Â
Tetapi sejujurnya, walaupun karya tulis saya sudah belasan buku yang diterbitkan tetapi saya tidak punya kemampuan untuk menulis resensi buku secara baik.
Secara emosional,judul buku ini sangat kental dengan pengalaman hidup pribadi saya.Â
Saya sudah berulang kaliÂ
" Berdansa Dengan Kematian"
Seperti yang sudah pernah saya tuliskan, sudah beberapa kali saya mengalami kondisi yang sangat parah.
Jatuh dari pohon dengan kepala menghantam tanah dan mengalami geger otak parah. Saya sempat terbaring sakit berbulan bulan. Bahkan sudah mendapatkan Sakramen Akhir
Jatuh dan terpancang bsmbu runcing
Operasi berkali kali
Jatuh dari tangga pesawat dan perdarahan di dalam. 85 presen paru paru tidak berfungsi
Buku Novel Berdansa Dengan Kematian karya ananda Rudy Gunawan ini telah mengingatkan saya, untuk jangan lupa bersyukur kepada TuhanÂ
Karena berkali kali Berdansa Dengan Kematian dan Puji syukur kepada Tuhan ijin tinggal saya di dunia masih terus diperpanjang oleh The Giver of Life Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Terima kasih tak terhingga anandaku Rudy Gunawan
Semoga Tuhan membalas kebaikan hati ananda dengan berkat melimpah limpah
Tjiptadinata EffendiÂ