Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengungkit-Ungkit Bantuan yang Diberikan

14 Maret 2023   07:16 Diperbarui: 14 Maret 2023   11:26 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat Melukai Hati Orang 

"Mengungkit-ungkit" bantuan yang sudah diberikan dapat diartikan bahwa orang yang memberikan, tidak setulus hati. Karena kalau berpegang pada prinsip:" giving is giving", maka seharusnya sesudah memberi,ya sudah. Janganlah karena  sudah membantu, terus merasa berhak mengintervensi kehidupan orang . "Lho koq beli sepeda? Katanya untuk biaya berobat anak?" Mungkin maksudnya baik,yakni untuk mengingatkan bahwa urusan anak lebih penting ketimbang beli sepeda. Tapi siapa yang memberikan hak kepada kita untuk mengontrol kehidupan orang lain? Apakah karena merasa sudah membantu,maka otomatis kita berhak?

Apalagi sampai menjadikan bahan gossip. Kalaupun seandainya orang yang di bantu, lupa pada kita, kembali ke niat awal:" Memberi adalah memberi"

Membantu orang yang dalam kesusahan tentu saja sangat baik. Tetapi bllamana diungkit ungkit,apalagi dijadikan bahan gunjingan,maka bantuan yang diberikan akan menjadi sebatang anak panah yang menembus kejantung orang yang dibantu. Hal yang sering kita dengarkan adalah omelan ,karena merasa orang yang sudah dibantu, bertindak seakan akan tidak mengenal dirinya. "Sombong banget,coba kalau tidak saya bantu,mungkin jadi gembel hingga saat ini"

Ini hanyalah salah satu kalimat,yang tidak hanya didengar secara verbal,bahkan disebut sebut dalam komunikasi lewat WAG. 

Padahal belum tentu orang yang ditolong bersikap sombong,Boleh jadi sedang dalam masalah ,sehingga pikirannya galau dan tidak sempat memperhatikan sekelilingnya. Tapi mungkin karena merasa sudah membantu,maka ada orang yang merasa berhak mengontrol gaya hidup orang yang ditolong. Sikap mental yang tidak pantas untuk ditiru

Jangan Membantu Bila Tidak Ikhlas

Mungkin judul ini kedengarannya agak nyentrik,tapi maksudnya,kalau mau memberi,maka berikanlah dengan setulus hati. "Giving is giving" full stop.

Memberi bantuan tapi dijadikan sebagai bahan gossip, adalah ibarat memberikan madu dan racun. 

Hanya sebuah renungan di pagi indah

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun