Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Saat Ditangisi dan Didoakan Seluruh Anggota Keluarga

25 Juni 2021   10:18 Diperbarui: 25 Juni 2021   10:50 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: shutterstock.photos.com

Serta Sudah Menerima Sakramen Akhir 

Sewaku saya masih muda, berarti sudah setengah abad yang lalu, pengertian akan Sakramen Minyak Suci adalah sakramen yang hanya diberikan kepada orang yang dalam keadaan sakit parah dan menurut medis sudah tidak ada lagi harapan. Karena itu, sakramen ini dikenal juga dengan nama "Sakramen Akhir" (bahwa belakangan ini, konon pengertian tentang makna Sakramen Minyak Suci sudah mengalami pembaharuan,sejujurnya saya tidak tahu, karena itu saya tidak berani menuliskan di sini hanya karena "kata orang" Biarlah orang yang memiliki kapasitas dalam hal ini yang menjelaskan.

Kembali Kejudul

Saat kondisi saya sedang tergeletak dalam sakit parah dan dokter yang merawat sudah berbisi bisik kepada kakak saya yang tertua, sesaat kemudian tetiba seluruh anggota keluarga berkumpul dan berdiri mengelilingi tempat tidur dimana saya berbaring. Sekilas saya sayup-sayup mendengarkan suara tangisan, tapi saya tidak tahu siapa yang menangis. Kemudian lapat-lapat terdengar suara orang berdoa. 

Ada Pastor Spinnabelli, yang orang Italia, membisikan di telinga saya, "Andreas saya akan memberikan Sakramen Minyak Suci dan sekaligus komuni. Andreas berdoa dalam hati ya." Tapi saya sudah tidak mampu menjawab, hanya mencoba menggerakan kepala sebagai tanda saya siap.

Tetiba Rasa Sakit Hilang Lenyap

Rasa sakit yang hampir tidak tertahankan lagi, tetiba hilang lenyap. Tubuh saya serasa melayang tinggi. Ada kedamaian yang belum pernah saya rasakan. Bunyi musik yang sangat indah dan tampak pintu gerbang yang bercahaya. Bagaikan ditarik magnet yang begitu kuat, saya melangkah ke arah pintu gerbang, tapi anehnya saya bagaikan berjalan di tempat.

Saya memandang ke bawah dan menyaksikan seluruh anggota keluarga sedang menangisi tubuh saya yang terbaring di tempat tidur. Saya heran, mengapa mereka di sana? Saya mencoba mencubit lengan saya, tapi tak ada rasa apapun lagi. Sesaat kemudian, saya mendengar suara, " Koko ...koko bangunlah" Dan bagaikan disedot tenaga raksasa, saya tiba-tiba sudah berada di tempat tidur kembali dan rasa sakit itupun datang lagi..

Syukur Kepada Tuhan yang Sudah Memperpanjang Izin Tinggal Saya Di dunia

Kisah ini sengaja saya tuliskan, sebagai gambaran, mengapa saya begitu mencintai isteri saya karena hampir kehilangan kesempatan untuk kami bisa hidup bersama-sama. Setelah saya sembuh, Pastor Spinabellii sempat bercanda, "Andreas beruntung, malaikat lagi ketiduran, sehingga pintu surga tidak dibuka, saat Andreas sudah berada di ambang pintu."

In memoriam Pastor Spinabelli SX yang telah memberikan saya Sakramen Minyak Suci dan kini sudah berada di Surga

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun