Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Terbuai oleh Posisi Pemandu Sorak

22 Juni 2021   09:01 Diperbarui: 22 Juni 2021   10:42 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : pemandu sorak ."getty.image.com

Raihlah Prestasi Secara Maksimal

Semua orang sudah tahu tentang tugas dan keberadaan dari Cheerleader atau Pemandu Sorak ,yang juga dikenal dengan istilah :"Tim hore". Tugasnya hanyalah menjaga agar penampilan "Wah" dan terkesan glamour serta menyenangkan bagi orang yang menyaksikan setiap gerakanya. 

Tapi kalau kita mau menyediakan waktu satu  dua menit saja untuk merenungkan,apa sih sesungguhnya tugas tim hore ini? Tak lebih hanya sebatas pengembira saja. Mereka cukup puas karena berhasil menghadirkan kegembiraan bagi para penonton dalam acara apapun. Padahal dibalik gemerlapannya pakaian yang mereka gunakan,termeterai madesu (masa depan yang suram) atas diri mereka. 

Cheerleader atau Pemandu sorak ini hanya "laku" atau di bayar orang selama masih cantik dan gagah  dan mampu bergerak lincah . Tapi begitu gerakannya menjadi lamban ,karena faktor usia,maka suka atau tidak suka,ia akan dikeluarkan dan tidak lagi ada tempat bagi dirinya

Kilas Balik'

Dalam ruang kehidupan lainnya,cukup banyak orang yang menjalani hidup bagaikan :"Pemandu sorak" ,yang tampil berseri seri di panggung kehidupan untuk jangka waktu yang singkat, Dan setelah itu,bagaikan daun daunan di musim gugur,satu persatu akan berguguran,karena musimnya sudah berlalu.

Semua orang senang mendapatkan pujian dan sanjungan,apalagi dikagumi, termsuk diri saya sendiri. Tapi hendaknya kita sadar diri.agar jangan terlena dan terbuai oleh kepuasan sesaat dan baru sadar ,saat diri kita tidak lagi "dipakai"

Cara Mengantisipasi

A thousand miles of a journey begin with the first step . Sejauh apapun rencana kita untuk menempuh perjalanan jauh,selalu harus diawali dengan langkah pertama. Dan langka pertama dalam mencapai karir ,bisa saja sebagai :

  • office boy atau office girl
  • sales 
  • pengamen
  • penulis
  • karyawan
  • dan seterusnya

Tapi jangan sampai terhenti hingga disini. Langkah awal hanyalah sebagai tempat berpijak,untuk melangkah kejenjang yang lebih tinggi. Optimalkanlah kekuatan dan kemampuan  yang ada dalam diri. Kita patut bersyukur atas sekecil apapun pencapaian,tapi jangan samapi terbuai oleh posisi "cheerleader" 

Hal inilah yang secara pribadi saya terapkan sejak masih di SMA  dan sudah membuktikannya pada diri sendiri,bahwa :"If I think I can, I can" ,selama masih duduk di SMA don Bosco di kota Padang ,saya sudah berusaha memaksimalkan inner power atau kekuatan yang ada dalam diri.Buktinya:

  • menjadi Ketua Kelas
  • menjadi Pemred majalah Gema don Bosco
  • Ketua Koperasi SMA don Bosco
  • Ketua Curia Regina Victoria
  • Wakil Ketua OSIS SMA don Bosco
  • Pendiri dan ketua Yayasan Waskita Reiki Pusat 
  • Ketua Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia 
  • Penulis Kategori National Best Wiriter versi Gramedia
  • Kompasianer of the Year 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun