Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lindungi Anak Istri dari Predator

15 Juni 2021   20:42 Diperbarui: 16 Juni 2021   05:17 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumentasi pribadi 

Yang Bertampang Malaikat 

Setiap kali mendengarkan kata "pelecehan" biasanya yang terbayang adalah wajah sangar atau wajah preman. Inilah sebuah kekeliruan dalam cara  melindungi anak isteri dari Predator . Karena pada kenyataannya tidak sedikit pelaku pelecehan seksual justru pelakunya adalah sosok yang selama ini dianggap orang terhormat.  Bahkan tidak jarang orang yang dikenal santun  dan berwajah malaikat.

Justru penampilan yang menyakinkan ini menyebabkan orang menjadi lengah dan yakin anak isteri akan aman berada dekat sosok.orang semacam ini 

Silakan dilacak lewat google betapa banyak pelecehan justru pelakunya orang penampilannya sangat meyakinkan.

Jangan Mempertaruhkan Masa Depan Anak Kita 

Kita semua sudah seringkali mendengarkan bahwa penyesalan selalu datang terlambat. Bahkan boleh jadi kita sudah mengingatkan orang lain agar selalu waspada. 

Tapi justru seringkali lupa menerapkan pada diri sendiri. Salah membajak sawah akan gagal padi semusim Tapi salah menyerahkan anak kita kepada orang yang keliru  maka hancurlah.masa depan anak kita 

Usia Tua Bukan Jaminan

Satu lagi kekeliruan yang sering terjadi adalah percaya bahwa orang yang sudah tua patut dipercayai dan tidak mungkin melakukan per buatan yang terkutuk. Tapi ternyata ada banyak orang yang usianya sudah tua tapi berhati srigala dan siap menerkam.siapa saja yang lengah

Karena itu untuk urusan masa depan anak anak kita jangan percayakan pada siapapun Salah mempertaruhkan uang  ,resiko uang hilang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun