Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perbedaan adalah Keindahan

24 Mei 2021   09:43 Diperbarui: 24 Mei 2021   10:04 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi / Perbedaan bukanlah sebuah kutukan, melainkan sebuah berkat

Sikapi Perbedaan Dengan Saling Menghargai

Hal hal yang bersifat instant hanya ada dalam produk makanan dan minuman. Misalnya ada Mie Instant,cukup menyiram dengan air mendidih,tutup dan dalam hitungan 1 atau 2 menit sudah siap untuk disantap.Begitu juga dalam produk minuman ada beragam kopi instant,yang cara mempersiapkannya cukup waktu hanya 2 menit,yakni bubuk kopi disiram air mendidih,diaduk aduk dan secangkir kopi sudah siap untuk dinikmati

Dalam Kehidupan Tidak Ada Yang Instant

Tetapi dalam ruang kehidupan lainnya,tidak ada hal yang bersifat instant. Karena semuanya harus melalui proses,yang terkadang butuh waktu berbulan bulan,bahkan bertahun tahun.

Salah satu contoh adalah untuk dapat menerapkan hidup bertoleransi dengan segala keberagaman yang ada dalam masyarakat,tidak  mungkin bisa datang secara serta merta. 

Orang yang tidak terbiasa hidup dalam keberagaman,bila tetiba berhadapan dengan sosok yang berbeda dengan dirinya,baik beda etnis ataupun berbeda suku bangsa,akan menjadi serba kikuk dan gamang,karena tidak tahu harus berbuat apa.

Tetapi bagi yang sudah terbiasa hidup dalam segala keberagaman ,baik beda suku bangsa ,maupun beda adat istiadat dan beda agama,sama sekali tidak ada masalah  .Dan hal ini mustahil dapat muncul begitu saja,melainkan harus dimulai  sejak sedini mungkin

Hidup Dengan Saling Bertenggang Rasa 

Salah satu point terpenting agar mampu merawat hidup kebersamaan dalam segala perbedaan adalah saling menghargai dan saling menghormati. Menghindari pembicaraan yang dapat memicu rasa tidak nyaman bagi anggota keluarga lainnya,karena menceritakan suatu kejelekan dari satu suku bangsa. 

Bila mengundang makan bersama dan tahu bahwa diantara sanak keluarga yang diundang ada yang beragama Islam,maka tentunya tidak memasak ataupun memesan masakan yang mengandung babi. Hindari pembicaraan atau diskusi tentang masalah politik dan agama,maupun cerita tentang  hal hal yang dapat memicu perdebatan yang pada akhirnya hanya akan menciptakan rasa perpecahan antara sesama anggota keluarga.

Hindari Membedakan Perlakuan Berdasarkan Kedudukan

Bila kita mengudang para sahabat maupun kerabat untuk acara kumpul bersama ,maupun makan bersama,hindarilah membeda bedakan perlakuan  berdasarkan jabatan seseorang,karena mereka diundang berdasarkan alasan kekeluargaan,bukan dalam acara formal. Orang tua ataupun yang dituahkan tetap mendapatkan tempat terhormat,walaupun dalam strata sosial ,hanyalah orang biasa yang tidak punya kedudukan apapun dalam perusahaan .

Bila seluruh anggota keluarga sudah terbiasa hidup dalam keberagaman,maka kelak bila harus hidup  dan bergaul dengan beragam suku bangsa yang berbeda,sama sekali tidak akan gamang merantau ke negara manapun. 

Hal inilah yang kami rasakan sebagai pengalaman pribadi. Di Australia,kami bergaul dengan segala macam suku bangsa di dunia dan selama belasan tahun tinggal dan bergaul dengan mereka,tak pernah  terjadi perpecahan rasa antara kami. Kuncinya hanya satu yakni:"Mutual respect and mutual understanding" ,yakni :"Saling menghormati dan saling mengerti " Hanya itu ,sangat sederhana ,tapi terbukti sangat efektif 

Semoga tulisan ini ada manfaatnya

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun