catatan: tulisan ini murni kisah hidup kami,bukan berdasarkan teori buku dan juga tidak ditulis secara sistematis,tapi berdasarkan teori  storytelling . Setiap hari, kami sarapan bersama, jalan berdua  dan kemana saja selalu berduaan,kecuali ke Toilet.  Malamnya setiap hari sebelum tidur,istri saya ajak saya berdoa,karena saya pemalas .
Dan sambil berpegangan tangan,kami berdoa untuk semua orang yang kami sayangi  dan semua orang yang menderita Tentu tidak lupa bersyukur atas semua kasih dan karunia Tuhan terhadap kami ,yang begitu luar biasa .Semoga kisah hidup dari Opa dan Oma ini ada manfaatnya.Bila kelak para sahabat Kompasianers ,tiba di usia 70 tahun keatas,sudah mendapatkan gambaran kira kira hidup semacam apa yang akan dihadapi
Tjiptadinata Effendi