Ditulis Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Ada berjibun cara dan gaya yang ditawarkan untuk menerapkan :"One day One article" .Dan setiap Penulis dengan bebas memilih cara dan gaya mana yang paling mudah dan serasi untuk diterapkan.Â
Nah, bila ternyata semua teori yang di kedepankan sudah dibaca dan dipahami, tapi tetap saja keinginan hati untuk menerapkan :"One day one article " masih belum terwujud, maka silakan dipraktikkan contoh yang sudah saya lakukan selama 8 tahun menulis di Kompasiana.Â
Bila diterapkan dengan sungguh sungguh,dijamin pasti dapat mewujudkan keinginan untuk menulis satu hari minimal satu artikelÂ
Pertama ,dari segi usia, hampir dapat dipastikan bahwa usia saya jauh lebih tua dibandingkan para Penulis lainnya di Kompasiana ini. Kalau alasannya sibuk,maka perlu saya sampaikan,bahwa walaupun saya sudah pensiun sebagai Pengusaha,tapi bukan berarti kerja saya hanya duduk menulis sepanjang hari di rumah.Â
Sebelum menetap di Australia,kami hampir setiap hari ada kegiatan terjadwal,yakni acara sosial penyembuhan dan lokakarya dari kota ke kota. Subuh  kami sudah berangkat dari rumah dan saya yang mengemudikan kendaraan ,bila perjalanan ke Bogor,Bandung,Cilacap dan Purwokerto. Bilamana perjalanan lebih jauh ,baru kami memanfaatkan  jasa penerbangan.Â
Sebagai contoh, begitu tiba di satu kota,tidak ada waktu bagi saya  dan isteri untuk duduk berleha leha,karena para peserta lokakarya dan peserta acara sosial penyembuhan sudah menanti kedatangan kami. Acara berlangsung hingga sore. Kami hanya sempat mandi dan berganti pakaian,karena sekitar jam 7.00 sudah ada tamu yang datang untuk kosultasi secara gratis. Baru mulai jam 9.00 malam ,kami berdua punya waktu untuk urusan pribadi. Nah,disela sela waktu semacam inilah saya manfaatkan untuk menulis artikel untuk Kompasiana.
Kalau kami mengggunakan pesawat,maka ketika berada dalam penerbangan, saya siapkan draft artikel dan begitu landing saya posting. Silakan di cek, artikel saya, diposting dari berbagai daerah ,bahkan berbagai negara.Â
Cara paling efektif  agar niat menulis satu hari satu artikel dapat diwujudkan,maka cara yang saya lakukan adalah sebagai berikut :
Tulislah setiap ide yang masuk dan  kemudian di save di draft. Mungkin dalam sehari bisa saja beberapa ide yang masuk  dan kita save di draft. Begitu ada waktu,maka ide yang tersimpan tadi mulai kita garap satu persatu.Â
Sehingga bila satu artikel sudah siap untuk diposting,setidaknya sudah ada satu lagi artikel cadangan .Agar seandainya keesokan hari,karena saking sibuknya ,sehingga tidak ada waktu untuk menulis sebuah artikel.maka artikel cadangan diluncurkan.,sehingga tidak ada hari tanpa artikel
Cara mudah mendapatkan ide adalah memotret objek. Karena  dengan berpedoman pada selembar foto,maka jauh lebih mudah bagi kita untuk menulis sebuah artikel .Tidak perlu mendaki gunung ataupun kelokasi objek wisata untuk memotret. Karena sesungguhnya apa saja yang tampak,sudah  dapat menjadi objek foto dan dijadikan bahan untuk menulis artikel.
Tulisan ini hanya sekedar berbagi pengalaman ,bagaimana menerapkan One day one artikel,yang sudah saya terapkan selama lebih dari  8 tahun bergabung di Rumah Kita Bersama  yang bernama Kompasiana. Tepatnya saya bergabung di Kompasiana pada tanggal 12 Oktober ,2012  dan perhari ini,21 Desember ,2020 tulisan saya  berjumlah 5.237 artikel.
Singkatnya,kalau memang serius mau menulis one day one artikel.maka dengan mempraktikkan cara yang saya lakukan,maka niat hati tersebut akan terwujud. Ada seribu alasan untuk tidak menulis,sedangkan untuk yang mau sungguh sungguh menerapkan One day one artikel,yakinlah pasti bisa. Tidak perlu menghafal berjibun teori,cukup menerapkan langkah praktis dan impian One day One article, akan jadi kenyataan
Tjiptadinata Effendi