Setelah menanti sekian purnama dengan penuh harap, menyiapkan doa, bahkan ada yang bertahun-tahun menanti menjelang pensiun. Akhirnya angan mulia itu menjelma menjadi kenyataan. Tahun ini begitu banyak guru yang terpanggil mengikuti PPG Transformasi+
Kenapa disebut Transformasi+? PPG Dalam Jabatan Transformasi+ adalah program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan model baru yang bertujuan mempercepat proses sertifikasi guru dalam jabatan secara lebih efisien dan efektif, baik oleh Kementerian Pendidikan maupun Kementerian Agama (Kemenag). Program ini memungkinkan pembelajaran mandiri melalui platform digital dengan bimbingan dosen, mempersingkat durasi program, dan menghemat biaya sertifikasi guru.
PPG Dalam Jabatan Transformasi+ di Kementerian Agama yang mengusung semangat rekognisi terhadap kapasitas dan kompetensi guru dalam jabatan yang belum tersertifikasi. PPG Dalam Jabatan Transformasi + ini diperuntukkan bagi guru madrasah serta guru Pendidikan Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu yang telah memenuhi persyaratan.
Di bawah kepemimpinan Menteri Agama Nasaruddin Umar, wajah PPG benar-benar berubah dengan jumlah pesertanya membumbung berkali lipat dibanding sebelumnya.
Total guru yang mengikuti PPG Dalam Jabatan tahun 2025 ini mencapai 206.411 guru madrasah dan guru pendidikan agama, lonjakan luar biasa dari hanya 29.933 pada 2024. Itu artinya meningkat sejauh 700 persen. suatu lompatan monumental yang sulit dibayangkan sebelumnya tapi terasa istimewa karena jarang sekali terwujud. Seperti "one in a million moment" versi pendidik.
Lompatan 700% tak hadir begitu saja. di balik itu ada kebijakan, teknologi, nalar, dan simpati terhadap perjuangan guru di lapangan. Ribuan guru menanti bertahun-tahun dan sabar itu kini menuai hasil.
Guru PAI, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu, kesemuanya mendapat keadilan dalam pendampingan dan sertifikasi. Rinciannya 91.028 guru PAI, 10.848 guru Kristen, 5.558 guru Katolik, 3.771 guru Hindu, dan 530 guru Buddha bersertifikat tahun ini.
Angka ini bukan sekedar statistik melainkan wujud nyata negara hadir untuk guru. Dana APBN pun digelontorkan secara tegas yang disiapkan untuk mendanai pelaksanaan PPG tahun ini.
Inilah pertama kalinya sepanjang sejarah PPG Kemenag bahwa seluruh guru PAI tuntas mengikuti program ini. sebuah capaian sejarah. Menag Nasaruddin Umar menyebut lonjakan peserta ini sebagai bukti keseriusan negara dalam membangun profesionalisme guru.